Dana Pendidikan Disasar Koruptor - Tinta Media

Sabtu, 03 Agustus 2024

Dana Pendidikan Disasar Koruptor

Tinta Media - Praktik korupsi di lingkungan sekolah masih marak terjadi. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang ditujukan guna memperingan orang tua/wali murid di setiap sekolah menjadi salah satu sasaran bagi para koruptor meraup keuntungan pribadi.

Menurut Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wawan Wardana mengatakan sepanjang tahun 2023 tingkat penyalahgunaan dana BOS sebesar 13.39 persen. (Majalah.tempo.co, 5/5/2024)

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat korupsi di sektor pendidikan tidak pernah keluar dari urutan lima besar kasus korupsi yang sering terjadi. Sepanjang tahun 2023 terdapat 30 kasus korupsi yang ditindak oleh penegak hukum dan sebesar 40% adalah korupsi dana BOS (antikorupsi.org, 3/5/2024)

Sungguh miris, dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dan meringankan biaya pendidikan justru menjadi sasaran empuk oknum yang tak lain adalah pendidik di sekolah tersebut.

Inilah buah dari penerapan sistem sekuler-kapitalis. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan dan menjadikan manfaat serta keuntungan Individu sebagai tujuan kehidupan. Adapun hukum yang berlaku saat ini tidak menghasilkan efek jera meski sudah banyak pelaku yang di tindak secara hukum, bahkan semakin menjadi-jadi kasus korupsi tersebut.

Dalam pandangan Islam, korupsi adalah tindakan yang dilarang oleh Allah SWT, bisa terkategori bentuk pengkhianatan terhadap amanat, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Anfal ayat 27.

Islam memerintahkan setiap individu harus meningkatkan ilmu pengetahuannya dan terikat dengan hukum syara dalam setiap aktivitasnya. Masyarakat secara keseluruhan merupakan pengawas bagi individu yang ketika terdapat kemaksiatan maka wajib amal makruf nahi munkar atau berdakwah, sehingga terwujudlah masyarakat yang saling menjaga satu sama lain dalam ketaatan.

Di dalam Islam, penerapan sanksi dan hukum yang tegas, tidak tebang pilih oleh kepala negara semata-mata karena perintah Allah SWT, bukan karena keinginan manusia. Secara umum, negara akan mengawasi setiap pelaksanaan pengurusan terhadap rakyat termasuk di sektor pendidikan.

Maka sudah saatnya kita meninggalkan pengurusan umat dengan sistem yang menjauhkan kita dari sang pencipta dan membawa petaka bagi umat. Hanya  dengan menerapkan syariat Islam saja manusia akan dimanusiakan. Karena hukum Islam datang dari Allah SWT sang pencipta yang maha sempurna.

Wallahu a'lam bishawab

Oleh: Yumna Nur Fahiimah, Sahabat Tinta Media 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :