Bertaubat Pilihan Hidup yang Tepat - Tinta Media

Minggu, 11 Agustus 2024

Bertaubat Pilihan Hidup yang Tepat

Tinta Media - Luar biasa saat memutuskan bertaubat dan mengakui kesalahan meskipun dengan resiko dibully ataupun dipenjara. Itulah pernyataan dari saksi kunci dalam kasus pembunuhan Eky dan Vina. Dede telah mengakui kesalahannya dengan memberikan kesaksian palsu. Dia merasa tidak tenang dalam hidupnya dan sudah berdosa  karena kesaksiannya berakibat pada 8 terpidana yang tidak bersalah.

Bertaubat dan mengakui kesalahan masa lalu adalah perbuatan mulia, meskipun dengan masa lalu kelam dan penuh dosa. Perlu keteguhan hati saat memutuskan bertaubat karena tantangan dan kesulitan pasti datang untuk menguji sebuah pertaubatan. Apalagi jika kesalahan yang dilakukan pada sesama manusia yang merasa terdzolimi. Kesalahan tidak akan terampuni sebelum orang yang terdzolimi mau memaafkan. Sungguh tidak mudah saat kita memutuskan untuk bertaubat, tapi kalau kita sungguh-sungguh untuk melakukannya, pertolongan Allah pasti akan datang karena Allah mencintai orang-orang yang mau bertaubat.

Hukuman dunia akan terasa indah jika bisa membersihkan dosa agar terbebas dari adzab neraka. Sungguh hukuman dalam sistem Islam bisa menghapus dosa atas kesalahan yang sudah terlanjur dilakukan di masa lalu. Seperti yang terjadi dalam sebuah kisah, seorang yang mengaku  telah berzina mendatangi Rasullulah dan minta dihukum untuk membersihkan dosanya.

Taubat adalah pilihan tepat dan akan berbuah manisnya surgaNya, sebaik-baik tempat kembali. Meskipun tidak mudah, namun jika teguh pada keputusan untuk bertaubat karena Allah, sungguh akan berbuah manis. Hidup akan terasa indah dan penuh berkah. Hati terasa tenang, dan hilanglah rasa resah dan gelisah karena sudah mengaku bersalah dan berusaha sekuat tenaga untuk memperbaikinya.

Sebaliknya, mereka yang selalu merasa benar dan bangga dengan dosa-dosanya akan mendapatkan balasan kehinaan. Kesombongan membuat seseorang merasa selalu benar dengan argumen-argumen yang bersumber dari pemikiran lemah manusia dan banyak salah yang dikuasai nafsu syaitan, sehingga jauh dari kata taubat. Membela yang salah dan memusuhi kebenaran karena hati dan pikiran yang dikuasai kebencian, iri dan dengki.

Keberanian untuk bertaubat meskipun pahit dengan resiko hidup yang tidak mudah harus kita apresiasi. Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya akan jatuh juga. Pribahasa ini seperti orang yang menyimpan kebohongan dan kebusukan. Jika tidak segera bertaubat akan akan mendapatkan adzab yang berat dan pasti tidak akan kuat, kehinaan dan siksa yang pedih tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat nanti, apalagi kesalahan yang dilakukan berhubungan dengan sesama manusia karena dosanya tidak terampuni sebelum orang yang didzolimi mau memaafkan. Sungguh, bagi siapa saja terutama penegak hukum; polisi, hakim, jaksa maupun. Pengacara gunakan hati nuranimu dan kekuasaanmu untuk bisa menegakkan keadilan dan kebenaran. Hidup hanya sementara dan pastinya akan menjadi sebuah cerita. Ciptakan jejak-jejak kebaikan dan juga cerita yang baik yang akan selalu dikenang dan bisa menjadi inspirasi bagi yang lain untuk berpihak pada kebenaran dan keadilan sehingga bisa menjadi ladang pahala agar bisa  ke surga-Nya, sebaik-baik tempat kembali.

Oleh: Mochamad Efendi, Sahabat Tinta Media 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :