Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
Cahaya mentari perlahan berlalu
Menghantar kelam di malam kelabu
Galau menghampiri sebuah kalbu
Yang didera rindu bernama masa lalu
Memori itu terukir indah dalam kenangan
Begitu membuncah untuk diluapkan
Sebuah rasa yang begitu menggelora
Pada seseorang yang dicinta
Namun kenyataan tak seindah angan
Cinta itu bertepuk sebelah tangan
Aku hanya tergugu pelan
Menyadari akan sebuah kepastian
Tak mudah untuk melupakan
Bukan berarti tak bisa dilakukan
Perlahan aku mencoba berdamai
Dengan hati yang tak kunjung selesai
Perlahan, aku mencoba berjalan
Melangkah terus ke depan
Menjauh dari kenangan
Agar perubahan di dapatkan
Pergi bukan untuk melupakan
Namun untuk mengambil pelajaran
Bahwa sesuatu yang tidak disandarkan pada Tuhan
Hanya akan menuai kekecewaan
Terima kasih atas segala kenangan yang pernah tercipta
Walaupun hanya pahit yang dapat dirasa
Semua akan menjadi pembelajaran pada akhirnya
Untuk membentuk sebuah kepribadian hati dan jiwa
Tapal Batas, 02 Januari 2024