Tinta Media - Menanggapi tingginya pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua, namun rakyatnya tidak makmur, Managing Direktor Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di daerah hanya dinikmati oleh pemilik modal.
“Bukti, bahwa pertumbuhan ekonomi di daerah hanya dinikmati oleh pemilik modal,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (28/5/2024).
Menurutnya, ini juga menjadi bukti bahwa daerah kembali terjajah oleh VOC baru, kerja sama VOC lokal dan VOC asing, difasilitasi oleh para penguasa pusat.
Ia menambahkan bahwa ini juga bukti, bahwa kekayaan alam milik daerah dieksploitasi (baca: dirampas) secara terang-terangan, dengan menggunakan undang-undang yang menindas rakyat daerah, serta melanggar konstitusi pasal 33 ayat (3), yang berbunyi: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” bebernya.
Menurutnya, menjajah bangsa Indonesia memang sangat nikmat. Sudah terjajah, rakyatnya malah berterima kasih kepada penjajah. “Tidak heran, VOC bisa menjajah Indonesia dalam waktu yang sangat lama. 350 tahun,” ujarnya.
Bahkan mirisnya, lanjutnya bahwa bantuan sosial dianggap rezeki dan kemurahan hati penjajahan. “Sehingga penjajah perlu diundang kembali untuk terus menjajah,” terangnya.
“Selamat menikmati penjajahan VOC baru,” tandasnya.[] Ajira