Kenaikan Harga, Fenomena Klasik Jelang Hari Raya - Tinta Media

Jumat, 21 Juni 2024

Kenaikan Harga, Fenomena Klasik Jelang Hari Raya

Tinta Media - Sudah menjadi fenomena tahunan, menjelang hari raya besar seperti Idulfitri dan Iduladha harga kebutuhan bahan pokok selalu mengalami kenaikan.

Alasan klasik seperti permintaan yang meningkat sehingga stok barang di pasaran terbatas menjadikan harga merangkak naik. Selain faktor permintaan dan kelangkaan yang menjadi sebab kenaikan harga, faktor alam seperti banjir atau kemarau juga kerap menjadi kambing hitam ihwal kenaikan harga bahan pokok. Menyikapi kondisi ini pemerintah pun mengambil langkah untuk menggelar operasi pasar menjelang Iduladha 2024. Untuk merealisasikan program tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat menganggarkan Rp 3,1 miliar. Anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan untuk menyubsidi paket sembako bagi masyarakat menjelang hari raya besar keagamaan, mengingat setiap momentum hari raya sejumlah kebutuhan pokok masyarakat sering mengalami tren kenaikan harga.

Menilik langkah pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga yang terus berulang menjelang hari- hari besar, bisa dikatakan langkah tersebut bukanlah solusi tuntas yang bisa menyelesaikan permasalahan kenaikan harga bahan pokok. Hal ini dikarenakan pemerintah sendiri tidak melakukan langkah-langkah antisipatif sebagai upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat. Negara dalam sistem kapitalisme tidak memosisikan diri sebagai pengurus urusan rakyat, dalam sistem ini negara hanya berfungsi sebagai regulator pembuat kebijakan yang tidak jarang sarat kepentingan para pemilik modal. Oleh karena itu dalam sistem kapitalisme negara menyerahkan sepenuhnya penetapan harga pada pasar sehingga akibatnya harga komoditas di pasaran dapat dipermainkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Keadaan seperti ini tentu tidak akan terjadi dalam negara yang menerapkan sistem  Islam. Negara dalam Islam akan menjadikan Islam sebagai landasan dalam segala aspek kehidupan. Termasuk dalam sistem ekonomi, negara akan menerapkan hukum syarak terkait muamalah dan sistem perekonomian serta menjamin tidak adanya distorsi pasar sehingga harga bahan pokok akan cenderung stabil. Disisi lain, negara juga akan selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu dan berupaya untuk menjamin pemenuhannya dengan menjalankan berbagai mekanisme baik secara preventif maupun kuratif.

Tinta sejarah telah mencatat bagaimana negara dalam sistem Islam mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya dan memberikan keberkahan untuk seluruh alam.

Wallahu'alam bishawab.

Oleh: Ummu Shakira, Sahabat Tinta Media 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :