Tinta Media - Menanggapi genosida yang dilakukan zionis Yahudi terhadap warga Palestina, Direktur Rumah Inspirasi Perubahan Indra Fakhruddin mengatakan, para pemimpin dunia Islam saat ini hanya berpura pura mendukung Palestina.
“Para pemimpin dunia Islam, rata-rata sekarang ini, mereka hanya berpura-pura di depan rakyat mendukung Palestina,” katanya dalam acara bedah kaffah edisi 347: Ibadah Haji Menuju Persatuan Hakiki, di kanal YouTube Rumah Inspirasi Perubahan, Jumat (14/6/2024)
Menurutnya, di satu sisi lewat politik retorika berupa kutukan dan ancaman. Sedikit pun enggan menggerakkan pasukan militer mereka untuk melindungi kaum muslimin Palestina dan menyerang Yahudi.
“Mereka malah menyandarkan pertolongan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Padahal mereka tahu bahwa badan internasional itu nyatanya berada dalam ketiak negara-negara barat terutama adalah Amerika Serikat menjadi pendukung utama Zionis Yahudi,” tuturnya.
Ia menuturkan, penyebab kelakuan pemimpin negeri Muslim hari ini adalah karena paham nasionalisme serta konsep negara bangsa atau dikenal dengan nation state. Inilah yang telah mengerat-erat persatuan kaum muslimin dan menghapuskan ukhuwah islamiah setiap negeri Muslim.
“Paham nasionalisme dan konsep negara bangsa ini telah betul-betul menjadi penjara imajiner yang menghalangi kaum muslimin untuk menolong saudaranya,” ungkapnya.
Ia menyatakan, paham ini juga membelenggu tangan dan kaki umat untuk menghilangkan penderitaan yang tengah menimpa saudara seiman.
“Bahkan paham nasionalisme ini yang membutakan mata dan hati umat bahwa saudara seiman itu adalah bersaudara,” nyatanya.
Ia memandang bahwa masalah tersebut hanya bisa dituntaskan jika umat ini bersatu di bawah kepemimpinan seorang khalifah.
“Khalifah akan melindungi dan menjaga semua kepentingan umat Islam karena memang khalifah ini adalah perisai umat adalah pelindung umat,” pandangnya.
Ustadz Fakhruddin mengutip sabda Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bahwa sesungguhnya Imam atau khalifah ini adalah perisai orang-orang yang berperang di belakang dia dan menjadikan dirinya itu sebagai pelindungnya.
“Dengan Khilafah, maka potensi kekuatan militer kaum muslimin yang sangat besar di berbagai negeri Islam bisa disatukan sekaligus digerakkan untuk melakukan jihad atau perang terhadap Yahudi dan juga para pelindungnya,” pungkasnya.[] Azzaky Ali