Perlunya Penanganan Serius dalam Tata Kelola Sampah - Tinta Media

Sabtu, 04 Mei 2024

Perlunya Penanganan Serius dalam Tata Kelola Sampah

Tinta Media - Kota Bandung untuk sekarang masih menempati urutan tertinggi dalam volume pembuangan sampah. Karena kota Bandung merupakan metropolitan yang berpotensi menghasilkan sampah lebih banyak, volume sampah terbanyak kedua dihasilkan dari Kabupaten Bandung. Selama bulan Ramadhan jumlah volume sampah sangat meningkat, secara keseluruhan total ritasi sebanyak 10.065 ton. Total tonasi sebanyak 46.726 ton. Ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat. Sampah yang ditampung di TPK Sarimukti sudah terkelola dengan baik. (RMOLJABAR.13 April 2024). 

Tetapi ada yang menjadi permasalahan ketika sampah rumah tangga tersebut berupa sampah plastik, yang biasa dipakai sebagai kantong untuk tempat belanja atau pun sebagai pembungkus makanan. Dan sampah plastik yang berupa tempat minuman, sampah inilah yang merupakan kendala yang merupakan sampah yang sulit untuk musnahnya. 

Permasalahan yang cukup serius dalam penanganan sampah yang dihasilkan dari limbah produksi maupun rumahan, terutama masalah sampah plastik yang tidak mudah diurai dalam penghancurannya. Pengelolaan limbah dan sampah plastik masih merupakan isu yang serius yang dihadapi sekarang. Selain masih terkendala dengan volume sampah yang cukup besar, dan terkait dengan pengangkutan dari tempat pembuangan terakhir (TPA) ke tempat pembuangan sampah, hingga terkendala pengelolaannya. Akibatnya masih ada pada daerah tertentu terjadi darurat sampah. Di sini tampak jelas ketika sistem kapitalis sekuler yang di emban ketika penguasa abaikan kepentingan masyarakat sehingga tidak mengindahkan apa dampak dari limbah dan sampah plastik jika tidak segera ditangani secara serius. 

Dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk turut berperan dalam mengatasi masalah sampah terutama sampah plastik karena mereka sudah terbiasa menggunakan plastik yang harganya terjangkau. 

 Dalam sistem pemerintahan Islam, negara wajib sepenuhnya memaksimalkan perannya sebagai pengurus umat, sebagaimana sabda Rasulullah, "Seorang imam/khalifah adalah pengurus dan ia akan diminta pertanggungjawaban". Termasuk dalam menyelesaikan masalah limbah dan sampah Negara wajib menangani problem tersebut. Dengan menerapkan kebijakan yang tepat dalam menangani mata rantai penyebab timbulnya limbah sampah plastik dari hulu hingga hilir. 

Negara pula yang memiliki hak memutuskan dibolehkan atau dilarang peredaran kantong plastik penyebab timbulnya sampah yang sulit terurai dengan cepat. Penguasa akan berkonsultasi dengan pakar di bidangnya. Sehingga akan didapati sistem pengolahan limbah dan sampah yang akan mampu memusnahkan limbah plastik tersebut dengan cara memiliki sistem pemanas dengan temperatur yang sangat tinggi tetapi di sini akan memerlukan energi yang cukup banyak.

Dan sosialisasi pada masyarakat harus dilakukan secara masif. Sehingga masyarakat dapat turut berperan serta untuk membantu Negara dalam berbagai bentuk seperti pengolahan atau mengurangi volume sampah. 

Masyarakat akan didorong  untuk melakukan penelitian dengan bantuan Negara, sehingga akan mampu menemukan teknologi yang tepat yang berpotensi dapat mengelola sampah secara efektif. 

Dan tak kalah pentingnya peran individu untuk memahami perintah Allah agar tidak merusak lingkungan hidup dan tetap menjaga kelestariannya, sehingga akan mampu meminimalkan volume sampah berdasarkan ketakwaan. 

Hanya dengan sistem pemerintahan Islam dalam menerapkan aturan yang bersumber dari iman. Wallahua'lam bisshawab. 

Oleh : Farida
Muslimah Peduli Generasi
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :