Maraknya Kecelakaan, di Mana Jaminan Keamanan Perjalanan? - Tinta Media

Minggu, 26 Mei 2024

Maraknya Kecelakaan, di Mana Jaminan Keamanan Perjalanan?

Tinta Media - Kecelakaan adalah sebuah musibah yang tak dapat dihindari, dan kita sebagai manusia hanya dapat menerima segala ketetapan-Nya yang telah terjadi. Namun maraknya kasus kecelakaan, ini justru menunjukkan dengan jelas bahwa negara yang kita singgahi saat ini tidak dapat memberikan jaminan keselamatan dalam perjalanan bagi rakyatnya.

Seperti halnya kecelakaan yang terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat. Bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana kota Depok, terlibat kecelakaan maut yang menyebabkan 11 penumpang tewas, korban terdiri dari Sembilan orang siswa Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, seorang guru, dan seorang warga sekitar kejadian.

Diduga faktor kecelakaan Bus tersebut disebabkan karena adanya rem blong pada bus. “Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan,” ujar Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kemenhub Aznal dalam keterangan di Jakarta pada Sabtu. Dilansir dari CNN Indonesia, Ahad 12 Mei 2024.

Kendaraan umum adalah alat transportasi yang seharusnya diberikan kepada rakyat dengan harga murah atau gratis, dan dijamin keamanannya. Namun faktanya, tarif yang diberikan kepada penumpang terus mengalami kenaikan yang membuat rakyat makin sengsara. Pasalnya dengan tarif transportasi yang mahal, akhirnya rakyat lebih memilih untuk menggunakan sarana transportasi yang lebih murah nan berisiko pada keselamatan penumpang itu sendiri.

Negara seharusnya dapat bertanggung jawab dalam menyediakan sarana transportasi yang layak dan murah bagi rakyatnya. Namun hal tersebut tidak akan terealisasi, sebab sistem kapitalisme saat ini hanya mementingkan kepentingan penguasa semata tanpa mempedulikan rakyatnya, dengan kata lain rakyat hanya mendapatkan setetes kekayaan yang terdapat dalam negeri ini.

Rakyat pun hanya dapat memandangi kondisi buruk jalanan yang tak kunjung ada perbaikan dari pemerintah. Seharusnya kondisi jalan merupakan problem yang perlu diutamakan kelayakannya, lantaran jalan amat berpengaruh bagi keselamatan pengendara.

Mirisnya lagi, negara justru abai dalam mengontrol kelayakan infrastruktur jalan ataupun sarana transportasi yang ada dalam negeri ini, alhasil rakyat tidak pernah mencicipi fasilitas negara yang memadai. Lantaran kondisi yang mereka rasakan saat ini adalah akibat hidup dalam sistem kapitalisme, sistem yang mencampakkan aturan-aturan Allah Subahanahu wata’ala, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Taha 129,

“Dan barang siapa berpaling dari peringatanku, maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”

Oleh karena itu kita butuh pada sistem yang dapat menuntaskan semua problematika kehidupan, tiada lain yakni hanya dengan sistem Islam. Jika Islam dijadikan sebagai ideologi, maka problem seperti ini tidak akan terjadi.

 Karena Allah telah memerintahkan bahwa keberadaan negara itu ialah sebagai raa’in (pelayan) bagi rakyatnya, sebagaimana sabda Rosul;

“Imam (kholifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya. (HR Bukhori).

Dengan negara menjadi raa’in inilah yang menjadikan negara bertanggung jawab penuh dalam memberikan pelayanan terhadap rakyat, sehingga sarana transportasi murah dan aman akan dengan mudah diakses oleh seluruh rakyat. Sebab dalam Islam negara berkewajiban memberikan pengawasan yang serius dan sungguh-sungguh dalam membangun infrastruktur.

Islam memiliki 3 mekanisme tuntas mengenai jaminan keselamatan dalam perjalanan:

Negara Islam akan menerapkan standar keamanan terbaik sesuai dengan perkembangan teknologi paling mutakhir. Hal ini merupakan bentuk pelayanan negara atas rakyatnya, bukan dianggap sebagai beban negara seperti halnya konsep negara kapitalisme.

Negara Islam akan memberikan saksi tegas dan menjerakan bagi pelanggar, dengan begitu tidak akan ada sarana transportasi yang tidak memiliki izin angkutan ataupun ilegal, sehingga problem mengenai pengelola bus yang ilegal dan tidak memiliki izin, tidak akan terulang kembali.

Negara juga akan memberikan infrastruktur yang medan perjalanan yang aman dan tidak membahayakan keselamatan pengendara. Beginilah potret negara jika Islam dijadikan sebagai ideologi, jadi mari kita wujudkan kehidupan Islam untuk kemaslahatan umat. Wallahu a’lam bissowab.

Oleh: Syifa Rafida, Sahabat Tinta Media 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :