Kriminalitas Pemuda Semakin Menjadi, Islam adalah Solusi - Tinta Media

Selasa, 21 Mei 2024

Kriminalitas Pemuda Semakin Menjadi, Islam adalah Solusi


Tinta Media - Lagi dan lagi, kriminalitas yang tak henti-henti. Pemuda yang seharusnya menjadi tonggak perubahan justru terseret dalam tindak kriminal di negeri ini. Lantas, mau menjadi apa pemuda di negeri ini?

Bocah laki - laki berinisial MA (6 tahun) asal Sukabumi menjadi korban pembunuhan, tidak hanya dibunuh anak yang baru mau duduk disekolah dasar ini juga menjadi korban kekerasan seksual sodomi. (SUKABUMIKU.id  2/5/2024).

Miris, kasus pembunuhan dan pelecehan seksual kembali terjadi. Bahkan pelaku pembunuh sekaligus pelecehan seksual tersebut adalah anak di bawah umur. Fakta yang begitu menggemparkan.

Lihat betapa rusak pemikiran juga akhlak generasi saat ini. Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap semua ini? Bukan hanya satu atau dua kasus yang terjadi, tetapi telah puluhan bahkan ratusan kasus kriminal yang dilakukan para pemuda di negeri ini.

Kapitalisme, Akar dari Semua Masalah

Sistem yang rusak akan melahirkan aturan yang rusak. Eksploitasi perempuan dalam sistem kapitalisme justru menggeser peran perempuan dalam mencetak generasi yang unggul.  Perempuan dipaksa untuk bekerja demi kebutuhan. Seolah-olah bekerja adalah kewajiban.

Situs dan tontonan yang merusak juga mempengaruhi mindset generasi saat ini. Tidak adanya pembatasan ataupun penyaringan  membuat anak-anak mudah mengakses berbagai situs dan tontonan yang tidak layak. Alhasil mereka meniru apa yang telah mereka lihat selama ini.

Lemahnya akidah. Sistem saat ini yakni agama dipisahkan dari kehidupan membuat akidah semakin merosot dan iman semakin melemah. Mental mereka yang mudah terombang-ambingkan. Lantas mau jadi apa generasi saat ini ketika iman saja hanya tersisa sedikit di hati mereka?

Islam adalah Solusi

Berbeda halnya dengan sistem Islam. Dalam Islam perempuan tidak diwajibkan bekerja justru peran utama perempuan adalah al ummu madrasatul ula. Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya, sehingga peran perempuan sangat diperlukan untuk mencetak generasi-generasi yang unggul. Perempuan akan difokuskan pada tugas utamanya. Dan sejak remaja mereka telah dibekali dengan ilmu-ilmu yang memang nantinya dibutuhkan ketika mereka berumah tangga dan memiliki anak.

Situs dan tontonan pun akan dibatasi dalam pemerintahan Islam. Bahkan ilmu-ilmu asing yang itu bisa melemahkan akidah tidak akan diambil. Semua hal yang tidak sesuai dengan kurikulum Islam tidak akan diambil dan film-film ataupun tontonan yang merusak akidah juga akan dihapuskan, sehingga terbentuklah generasi yang Qur'ani, berakhlak mulia dan berprestasi.

Hal pertama yang diajarkan dalam kurikulum pendidikan Islam adalah penanaman akidah. Kenapa? Karena akidah adalah pondasi. Seseorang yang memiliki akidah yang kuat akan mampu menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Mereka juga tidak mudah terprovokasi. Dan mereka juga tidak akan mudah rapuh atau putus asa tatkala cobaan datang di kehidupan mereka. Mental mereka terlatih dan syariat Islam menjadi dasar dalam mereka melakukan sesuatu.

Dan semua itu terbukti dengan melihat bagaimana Islam mengatur kehidupan selama 1.300 tahun lamanya. Generasi-generasi unggul tercetak selama Islam berdiri memimpin. Masalah-masalah kriminal yang terjadi di kalangan pemuda tak akan separah ini. Dan jika pun ada maka Islam akan memberikan sanksi yang membuat pelaku jera dan sekaligus bisa memberi peringatan bagi yang menyaksikannya. Begitu indahnya kehidupan Islam. Semua problematika umat teratasi dan kesejahteraan umat terjamin dalam penerapan sistem Islam di setiap lini kehidupan.

Wallahu'alam bishawab.

Oleh : Dita Serly, Sahabat Tinta Media 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :