Tinta Media - Tindakan Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Singapura yang mencatut al-Quran sebagai dalih pembenaran atas pendirian negara Zionis Yahudi dinilai sebagai aksi bejat.
"Ya begitulah aksi-aksi bejat hingga propaganda nista Zionis Yahudi,” ujar Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana dalam video: Ocehan 'Gila' kedutaan Besar Israel di Singapura Posting Al-Qur'an sebagai Dalih Menduduki Palestina, di kanal Youtube Justice Monitor Jumat (29/3/24).
Ia melanjutkan, Zionis terus melakukan pembantaian yang paling mengerikan terhadap warga Gaza. “Membunuh, menghancurkan, menyiksa rakyat Palestina termasuk pada siang dan malam bulan Ramadhan yang penuh berkah saat mereka sujud, rukuk, berkendara atau tidur,” sedihnya.
Pasukan pendudukan Z1onis Y4hudi ungkapnya, tidak peduli apakah yang dibantai itu anak-anak, wanita, atau orang tua. Ia menyesalkan, perbuatan dan kejahatannya tidak pernah mendapatkan sanksi dan reaksi yang proporsional dari penguasa sekitarnya dan para penguasa muslim lainnya.
"Negara-negara muslim membelenggu tentaranya dengan mencegah mereka untuk menolong saudara-saudara mereka yang tertindas di Gaza,” sesalnya.
Darah saudara muslim di Gaza lanjutnya, akan terus tertumpah di hadapan dunia, negara-negaranya, dewan keamanannya, dan para pemimpin komunitas internasional yang menindasnya.
"Tidak ada cara untuk menghentikan pembantaian ini kecuali dengan memobilisasi umat dan tentaranya untuk melaksanakan tugasnya terhadap Gaza, Palestina, dan rakyatnya," pungkasnya. [] Setiyawan Dwi