UIY Ungkap Tiga Hal untuk Menghentikan Kesedihan di Tengah Umat - Tinta Media

Rabu, 10 April 2024

UIY Ungkap Tiga Hal untuk Menghentikan Kesedihan di Tengah Umat


Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) mengungkap tiga hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan kesedihan yang melanda umat Islam di saat hari raya Idul Fitri yang seharusnya disambut dengan kegembiraan. Hal itu disampaikan dalam acara Focus To The Point dengan tema Lebaran di Tengah Penderitaan Umat, Selasa (9/4/2024) di kanal Youtube UIY Official.

Pertama, harus menghadirkan perasaan empati dan simpati pada saudara-saudara yang sedang mengalami kesusahan, dan empati dan simpati itu di wujudkan di dalam paling sedikit doa. Jangan sampai perasaan itu tidak pernah terpikirkan atau tidak pernah dihadirkan pada kita.

"Yang lebih jauh lagi tentu saja adalah jika kita memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan kepada mereka itu yang pertama," bebernya.

Kedua, harus mengetahui terlebih dahulu bahwasanya kesedihan di tengah umat itu akibat dari sebuah hal yang lebih besar yakni lemahnya atau rapuhnya umat Islam.

"Umat ini hari tidak memiliki kekuatan yang semestinya dimiliki, karena dari sisi kuantitas dari jumlah kita ini sangat banyak disebut-sebut hampir 2 milyar, tetapi jumlah yang banyak itu kalau dalam bahasa hadits itu seperti buih yang tidak punya daya," ungkapnya.

Alasannya adalah karena umat ini tidak bersatu, dan juga tidak ada yang mempersatukan umat. Adapun yang mempersatukan umat itu adalah pemimpin dan institusi politik.

"Itulah yang kita sebut khalifah dengan khilafah, karena itu yang kedua untuk menghilangkan kesedihan, kita harus mengambil peran yang sangat nyata, sungguh-sungguh, konsisten, terutama untuk mewujudkan kembali persatuan umat itu," jelasnya.

Jika bisa mengambil bagian itu lanjutnya, maka itu mampu mengurangi rasa bersalah ataupun dosa sehingga perasaan terluka itu juga bisa berkurang, karena sudah berusaha, apalagi bisa mengajak umat muslim yang lain untuk berpartisipasi dalam ikhtiar tersebut.

"Maka saya kira bukan sekedar alasan menghilangkan rasa bersalah, tetapi ini merupakan kewajiban yang insya Allah itu jika kita lakukan dengan konsisten itu maka akan sampai pada tujuan itu, yakni terwujudnya kembali persatuan umat ini yang kedua," tuturnya.

Ketiga, umat Islam harus menjadi umat yang positif, dalam arti jika tidak bisa menyelesaikan masalah, sepatutnya tidak menambah masalah, karena ini masalah sudah banyak dan kebanyakan pelakunya adalah umat Islam sendiri.

"Dan inilah yang membuat akhirnya persoalan yang berat itu menjadi semakin berat, misalnya kalau ada kezaliman di negeri ini, siapa yang melakukan, kan yang melakukan juga orang-orang yang punya kewenangan atau kekuasaan yang sebagian dari mereka Islam adalah muslim," keluhnya.

Jadi, ujarnya, alih-alih mengurangi persoalan malah menambah masalah. "Jadi dalam skala masing-masing  itu sebenarnya bisa menjadi muslim yang positif dengan urusan tadi, mengatasi persoalan-persoalan yang diadopsi oleh masyarakat umat Islam khususnya, jikalau tidak bisa kita jangan sampai menambahnya," pungkasnya.[] Setiyawan Dwi

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :