Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menilai bahwa H4mas, satu-satunya pihak yang serius melawan entitas penjajah Yahudi.
"Jika kita membaca atau berusaha menjawab tadi, sebenarnya siapa atau pihak mana yang sungguh serius sebutlah melawan Isr4el itu, ya..maka kita bisa menjawab satu-satunya adalah ya H4mas itu," tuturnya dalam acara Fokus Reguler: Serangan ke Isr4el, Nyata atau Drama? Ahad (21/4/2024) di kanal YouTube UIY Official Channel.
Menurutnya, hal itu bisa dilihat pertama dari track record, bahwa Hamas itu di dalam sejarah didirikannya itu sebagai bentuk perlawanan langsung pada entitas Yahudi.
"Terlebih setelah PLO itu mengubah visi dan misi perjuangannya, termasuk mengubah Anggaran Dasar di dalamnya itu ada bentuk perlawanan jihad, itu kan dicoret oleh PLO," ulasnya.
Jadi, semenjak itu, sudah tidak ada lagi sebenarnya perlawanan dari PLO, karena dia sudah mengubah dari bentuk perlawanan langsung itu, menjadi bentuk perlawanan diplomasi politik atau perundingan.
"Lalu lahirlah Hamas, dan kita bisa melihat itu, bahwa serangan Hamas kepada Israel itu merupakan respon langsung terhadap apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, baik itu di jalur Gaza itu sendiri maupun di Tepi Barat," tandasnya.
UIY menilai yang lainnya (kelompok-kelompok selain Hamas) itu sebenarnya lebih merupakan proxi. "Di sekelilingnya itu kan ada Houthi di Yaman, kemudian ada Hizbullah di Utara Libanon Selatan, kemudian ada lagi PLO tentu saja. Nah, itu semua itu merupakan proxi. Baik itu proxi Iran maupun yang lainnya," jelasnya.
Adapun Iran dan Israel sendiri, lanjutnya, sebenarnya mereka keduanya itu sangat memahami akibat-akibat yang mungkin ditimbulkan jika mereka melakukan konfrontasi terbuka.
"Satu dengan yang lain, mereka sangat memahami itu," imbuhnya.
Pilihan Naif
Dalam konteks hubungan yang memiliki sisi-sisi ketergantungan satu dengan yang lain, opsi perang secara terbuka itu menjadi pilihan na'if buat mereka, karena jika itu dilakukan sangat kecil kemungkinan akan menghantarkan pada tujuan.
UIY mengatakan, tujuan Israel itu sebenarnya ingin lebih ke dalam. "Maksudnya, bagaimana mengamankan posisinya (entitas Yahudi) itu dari gangguan-gangguan kecil," ungkapnya.
Tetapi, sambung UIY, ternyata tidak bisa dianggap remeh serangan Hamas kemarin itu (Taufan al-Aqsa 7 Oktober 2024).
"Nah, karena itulah maka Israel itu akan merespons Iran itu secara terbatas, karena dia sangat memahami bahwa konfrontasi terbuka itu justru akan menghantarkan mereka pada kehancuran bersama, baik Israel maupun Iran," terangnya.
UIY menilai, apalagi sekarang entitas Yahudi itu menyadari betul posisinya tidak mudah, akibat tekanan internasional yang luar biasa atas apa yang dilakukan di Gaza.
"Karena itulah, kita bisa melihat bahwa kedua belah pihak sekarang ini mengambil pilihan rasional dengan tetap menjaga kepentingan strategis masing-masing, tetapi sekaligus juga menjaga...kalau bahasanya ini itu izzahnya atau muru'ahnya," pungkasnya.
[] 'Aziimatul Azka