Tinta Media - Jurus pamungkas untuk melawan transisi energi adalah perang besar, serentak, ya sekelas perang dunia ke dua kira-kira. Mengapa? Karena transisi energi ini akan mengubur petro dolar yang sudah uzur sehingga tidak akan pernah dapat bangkit lagi.
Kapitalisme petrodolar memang tengah sekarat. Rezim keuangan
global 1971 ini memang datang dari perang, di negeri-negeri kaya minyak,
dibentuk legitimasinya dengan konflik, dipertahankan dengan ancaman produksi
minyak, harga minyak hingga krisis ekonomi.
Memang alasan untuk perang hanya akan ada jika ada
gerombolan yang membabi buta menyerang bangsa lain tanpa alasan. Jika provokasi
beberapa pihak berhasil, diharapkan harga minyak naik, diharapkan banyak negara
panik, diharapkan harga-harga naik, chaos terjadi, maka uang printing bermodal
kertas dan tinta segera bisa dibuat besar besaran. Uang dibuat di luar kaidah-kaidah
moneter dengan alasan mengatasi krisis.
Namun sekarang perang tidak dapat menghasilkan momentum apa-apa
bagi keuntungan transaksi minyak. Ini dikarenakan konsumsi minyak tidak lagi
pada level dapat menghasilkan ketergantungan dan menjadi alat membuat krisis.
Harga minyak naik tidak membuat dunia panik. Akibatnya perang tidak akan sampai
menemukan legitimasi untuk membuat uang bermodalkan kertas, tinta dan mesin
printing.
Petro dolar sudah tidak relevan lagi di era digitalisasi dan
transparansi. Dunia tidak lagi dapat menerima uang hasil printing bermodal
kertas dan tinta yang mereka buat. Sekarang dan ke depan nilai akan ditentukan
oleh masyarakat, oleh netizen, dari bawah, buttom up, bukan oleh segelintir
orang secara exlusive.
Sekarang dunia tengah bersiap mengantikan jangkar uang
dari jangkar minyak menjadi jangkar green energy, maka dolar akan
digantikan dengan mata uang global baru, yang ditransparansikan dengan
digitalisasi, nilainya datang dari bawah, secara inclusive. Darimama semua ini
akan dimulai, dari pembentukan super power baru, yakni climate change super
power.
Oleh : Salamuddin Daeng
Ketua Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia