Tinta Media - Hampir di semua negara yang menerapkan sistem selain Islam, sudah dapat dipastikan tindakan kriminalitasnya tinggi, termasuk di Indonesia. Dan parahnya ketika memasuki bulan Ramadhan justru pihak kepolisian Republik Indonesia (POLRI) mengungkapkan bahwa kasus kriminal atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) mengalami peningkatan yang signifikan. Ini di sampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Erdi Asrimulan Chaniago yang mengatakan Kamtibmas saat Ramadan tahun ini per tanggal 21 Maret 2024 sudah terjadi 2.166 kasus kejahatan.
Tentu saja tindak kejahatan ini tidak lepas dari banyak faktor, terutama faktor kemiskinan. Negara kita menggunakan sistem ekonomi kapitalis yang hanya menguntungkan pihak-pihak yang mempunyai modal saja. Harga bisa dimainkan sesuai kehendak mereka. Alhasil karena adanya kecurangan dari pedagang besar sehingga harga makin melonjak naik. Jika diperhatikan dari penghasilan/ pendapatan masyarakat tentunya tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok saat ini. Apalagi di saat Ramadan harga kebutuhan akan cenderung lebih tinggi dari bulan-bulan yang lainnya. Ditambah dengan ikut naiknya biaya hidup yang lainnya seperti tarif air dan listrik.
Selain ekonomi, kapitalis sekuler telah menjadikan iman kaum Muslim lemah dan akhirnya tidak benar-benar yakin bahwa Allah Ta'ala telah mengatur rezeki setiap hamba-Nya. Dia pun akan membalas setiap perbuatan manusia. Banyak umat yang imannya menjadi lemah ketika menghadapi hidup yang kian mengimpit, rumit dan sulit. Aturan agama yang dijauhkan dari semua aspek kehidupan mulai dari ekonomi, sosial, politik hingga pendidikan menambah rusaknya tatanan masyarakat saat ini. Terlebih sanksi peradilan hari ini tidak bersifat menjerakan sehingga pelaku kejahatan akan terus bertambah.
Sangat berbeda dengan Islam yang memiliki sistem kehidupan yang khas dan sistem pemerintahan yang fokus pada terpenuhinya kebutuhan umat. Dalam Islam, seluruh sistem kehidupan akan berlandaskan pada akidah Islam. Umat di paham kan bahwa tujuan mereka hidup adalah untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Alhasil standar perbuatannya adalah ridho Allah dan tolak ukur perbuatannya adalah halal dan haram. Selain itu sistem pemerintahan Islam akan memosisikan rakyat sebagai fokus kerja para penguasa. Kesejahteraan umat akan diperhatikan dan menjamin seluruh kebutuhan hidup rakyat. Sistem peradilan dalam Islam juga sangat terkenal dengan sanksinya yang menjerakan misalnya pelaku pencurian akan dihukum potong tangan.
Ketika kita menyerahkan solusi kepada aturan manusia yakni sekularisme kapitalisme, maka sejatinya tidak akan menyentuh ke akar permasalahan. Hanya dengan menerapkan sistem Islam secara kaffah maka kita akan mendapatkan solusi yang hakiki yang mampu menyelesaikan segala permasalahan umat, melindungi, menjamin dan menyejahterakan rakyatnya. Wallahu a'lam bish- shawwab.
Oleh: Ummu Arkaan
Sahabat Tinta Media