Inikah Alasan Islam Kerap Dituding Radikal? - Tinta Media

Sabtu, 13 April 2024

Inikah Alasan Islam Kerap Dituding Radikal?

Tinta Media - Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky mengungkap alasan Islam kerap dituding radikal.

Hal tersebut ia sampaikan dalam program Kabar Petang: Rakus dan Radikal! Duit Negara Dijadikan Bancakan Para Mafia Tambang, Kamis (11/4/2024) di kanal YouTube Khilafah News.

Ia mengungkapkan, ajaran islam sangat bertentangan dengan kepentingan kapitalisme global maupun kepentingan oligarki yang ingin mengeruk kekayaan alam milik rakyat/umat.

“Di situ letak krusialnya, sehingga isu-isu yang dituduhkan sebagai radikal ini memang mereka arahkan kepada umat Islam dan ajaran-ajaran Islam,” ucap Wahyudi.

Maka kemudian, terang Wahyudi, yang dituding radikal itu adalah aktivis Islam maupun ormas-ormasnya, sehingga dimusuhi,” jelasnya.

Ia lantas mengingatkan, yang demikian itu pernah terjadi terhadap organisasi Islam HTI dan FPI yang diketahui sangat konsen menyuarakan Islam untuk melindungi kekayaan alam milik umat.

“Aktvis-aktivis yang keras menyuarakan kepentingan masyarakat dan negara juga dituding sebagi radikal, atau individu-individu intelektual yang  menyuarakan lantang isu-isu tersebut juga dituding sebagai intelektual yang radikal,” sesalnya.

Wahyudi pun menyampaikan, dalam ajaran Islam, barang-barang tambang kekayaan alam negeri itu harus dikelola oleh negara, dan hasilnya dikembalikan untuk kemakmuran rakyat.

Dalam hadis, ucap Wahyudi, disebutkan bahwa kaum Muslim ataupun manusia itu berserikat dalam tiga hal, yaitu kekayaan alam yang mengandung sifat unsur energi, unsur air dan unsur hutan atau padang gembala.

“Jadi tiga itu harus menjadi milik bersama masyarakat. Tidak boleh digunakan oleh individu, kelompok masyarakat dan korporat atau perusahaan untuk mereka kelola dengan seenaknya saja, tapi akses itu harus betul-betul dimiliki oleh masyarakat,” sebutnya.

Inilah menurut Wahyudi penyebab mengapa kalangan kapitalis dan oligarki yang dekat dengan kekuasaan begitu fokus untuk memusuhi Islam dan ajarannya.

“Karena dalam konteks pengelolaan kekayaan alam dan konteks pemberantasan korupsi, yang paling konsen, sangat jelas dan tegas melindungi kepentingan rakyat dan negara itu adalah konsep ajaran Islam,” pungkasnya.[] Muhar

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :