Dalam Dekapan Sekularisme, Kejahatan Semakin Tak Terkendali - Tinta Media

Minggu, 14 April 2024

Dalam Dekapan Sekularisme, Kejahatan Semakin Tak Terkendali


Tinta Media - Hari Ied adalah hari yang sakral. Semua umat Islam merayakannya dengan penuh khidmat. Namun, kekhidmatan ini seolah tak berarti di alam sekuler. Setiap orang tetap merasa keamanannya belum terpenuhi sebab kejahatan tak pernah absen. 

Dilansir dari media online SuaraBogor.id pada 10/4/2024, salah satu rumah di Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor menjadi sasaran maling di Hari Raya Idul Fitri 2024 ini. Rumah salah satu warga Mekarwangi itu dibobol maling saat ditinggal pemiliknya salat hari raya.

Seolah tak kenal tempat dan waktu, tindak kriminal terus terjadi dan berulang. Selama Ramadan, ada peningkatan kasus secara signifikan. Seperti yang dinyatakan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi Adrimulan Chaniago dalam keterangan resminya pada 18 Maret 2024, terjadi kenaikan kasus sebanyak 1.145 atau 112,14 persen. (news.batampos.co.id 22/3/2024)

Peningkatan kasus kriminalitas seolah menjadi tradisi setiap menjelang Ramadan dan Idul Fitri, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Bukan bermaksud menyalahkan momen dan kebutuhannya, tetapi kenapa semua ini semakin masif terjadi?  

Akar Masalah

Ramadan dan Syawal dijadikan momen untuk saling berbagi rezeki kepada sesama. Tradisi baik ini memang sengaja dilestarikan oleh umat. Namun, penerapan sekularisme menjadikan seseorang bisa berbuat apa saja demi memenuhi keinginannya. 

Gaya hidup hedon sedikit demi sedikit menggerus akidah. Tak jarang seseorang menggunakan cara yang haram untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidupnya. Menjauhkan aturan agama dari kehidupan sudah merasuk ke dalam pemikiran masyarakat saat ini, apalagi ditunjang dengan meroketnya harga kebutuhan pokok dan yang lainnya. Lengkap sudah penderitaan masyarakat. 

Penerapan sekuler ini tidak bisa menyejahterakan masyarakat. Negara gagal membuat rakyatnya sejahtera. Negara juga gagal menancapkan keimanan dan ketakwaan rakyat yang bisa membentenginya dari berbuat kriminal.  Aturan  dan kebijakan negara hanya mampu menyejahterakan oligarki dan kroni-kroninya. 

Semua kebijakan hanya berpihak kepada pemilik modal, bukan kepada rakyat. Padahal, dalam sistem demokrasi, rakyat merupakan pemilik kedaulatan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan prinsip demokrasi itu sendiri. Lalu, masihkah umat ini percaya dengan janji manis demokrasi? 

Dengan menelaah secara mendalam, kita bisa mengerti bahwa akar masalahnya adalah karena penerapan sistem kapitalisme sekuler demokrasi. Kejahatan dan kriminalitas ini tidak akan pernah bisa selesai jika sistem tersebut masih dipelihara dan dijaga. Karena itu, butuh sistem lainnya yang bisa menghentikan segala permasalahan saat ini. 

Dalam Dekapan Sistem Islam

Islam adalah sistem yang sangat direkomendasikan agar diterima dan diterapkan dalam level negara. Hal itu karena Islam memuat aturan hidup yang sangat kompleks. Islam mengatur urusan individu, keluarga, masyarakat, maupun negara. 

Penerapan sistem pendidikan Islam akan membentuk individu-individu yang berkepribadian Islam. Dengan begitu, akan tercipta orang-orang yang beriman dan bertakwa, yang selalu merasa diawasi Allah dan takut akan siksa-Nya. Hal itu akan membentengi masyarakat dari segala bentuk kejahatan dan kriminalitas.

Penerapan sistem ekonomi Islam akan memberikan kesejahteraan kepada setiap individu masyarakat yang ada di dalam daulah Islam. Negara akan mengelola kekayaan alam untuk dijadikan modal dalam memberikan pelayanan kepada rakyat. Negara akan membuka lapangan pekerjaan bagi para penanggung nafkah dan memastikan bahwa setiap individu akan terpenuhi segala kebutuhannya.

Negara Islam juga akan memberikan bantuan kepada setiap orang yang memang masih belum terpenuhi kebutuhannya, seperti orang-orang yang tidak memiliki wali dan ahli waris. Negara juga tidak akan membebani rakyat dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Negara akan mengontrol harga dan memastikan ketersediaan segala kebutuhan yang ada di masyarakat.

Negara Islam juga akan menerapkan sanksi kepada setiap individu rakyat yang melakukan kejahatan dengan sanksi yang tegas. Sanksi di dalam Islam berfungsi untuk memberikan efek jera dan menebus dosa. Penerapan sanksi Islam pasti akan dapat menekan angka kriminalitas dan kejahatan.

Sudah dipastikan bahwa penerapan sistem Islam dalam sebuah institusi negara akan memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat yang ada dalam daulah Islam. Karena itu, saatnya bagi kita semua untuk mencampakkan sistem kapitalisme sekuler demokrasi dan berganti dengan sistem Islam yang kaffah. Dengan penerapan sistem Islam kaffah, maka akan datang keberkahan dari Allah. Wallahu a'lam bishawab.


Oleh: Sri Syahidah 
(Sahabat Tinta Media) 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :