Ada Apa dengan Remaja Kita? - Tinta Media

Senin, 01 April 2024

Ada Apa dengan Remaja Kita?

Tinta Media - Pertanyaan di atas kerap mengusik jiwa, manakala melihat maraknya berbagai tayangan berita kenakalan remaja di bulan Ramadhan yang mulia. 

Betapa tidak, berbagai media baik mainstream juga daring hampir setiap hari menghiasi sebagian tayangan pemberitaannya dengan peristiwa seputar tawuran remaja. 

Okezone.com, media daring ini merilis pemberitaan 12 orang remaja yang akan melakukan tawuran di Kampung Muara Ciwidey, Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, Ahad (17/3/2024) saat dini hari, telah diamankan oleh aparat kepolisian setempat. (OkeZone.com, 18/3/2024).

Sungguh miris..., waktu dini hari, di saat kaum muslim tengah menjalankan ibadah Ramadhan, mempersiapkan menjelang ibadah sahur, 12 remaja ini malah melakukan tindakan tak terpuji. Beruntung aparat segera sigap mengantisipasi, sehingga  tawuran itu tidak terjadi.

Hanya saja, persoalannya tidak berhenti sampai di sini. Belajar dari beberapa peristiwa tawuran yang terjadi, pengamanan oleh aparat tidaklah cukup untuk menghentikan tindakan anarkis kaum milenial ini, faktanya tawuran remaja semakin hari semakin masif terjadi.

Pertanyaannya, ada apa dengan remaja ini? Mengapa begitu mudah mereka melakukan tindakan anarkis?

Kapitalisme Biang Rusaknya Remaja

Bila kita telisik, maraknya tawuran yang dilakukan oleh para remaja, tidak terlepas dari penerapan sistem kapitalisme yang sekuler di negeri ini.

Sistem ini telah melahirkan berbagai kebijakan dan peraturan yang bercorak liberal. Agama dalam hal ini Islam, tidak lagi dijadikan sebagai panduan atau dasar dalam mengeluarkan kebijakan. Agama hanyalah sebatas norma positif yang digunakan hanya untuk mengatur masalah yang bersifat individu. Sehingga dalam berbagai kebijakan dan juga peraturan  termasuk di dalamnya masalah pendidikan, agama (Islam) justru malah dinihilkan.

Hal ini terbukti dengan penerapan sistem pendidikan yang sekuler di negeri ini. Lihat saja, kurikulum di negeri ini berkali-kali terus berganti, dan berkali-kali pula telah gagal mencetak para pelajar menjadi seorang muslim yang berkepribadian Islam. Terlebih saat kurikulum merdeka diberlakukan, para pelajar seolah diberikan angin segar untuk melakukan berbagai hal sesuka hati mereka. Kebebasan menjadi pijakan untuk melakukan perbuatan. Tidak peduli halal dan haram yang penting mereka suka, termasuk melakukan tawuran. 

Inilah senyatanya biang keladi dari rusaknya generasi. Sistem ini telah gagal mencetak para pelajar yang memiliki pola pikir dan pola sikap yang berdasarkan pada aqidah Islam.

Dan sebaliknya,  justru telah berhasil dengan sempurna mencetak para pelajar yang doyan tawuran, sungguh sangat mengerikan.  Lantas bagaimana solusi Islam?

Islam Penyelamat Remaja

Sebagai sebuah sistem yang paripurna, Islam memiliki seperangkat aturan yang mampu menyelamatkan manusia dari kerusakan, termasuk masalah tawuran remaja.

Jika sistem pendidikan sekuler menjadi biang kerusakan para remaja, maka sistem pendidikan Islamlah yang mampu menyelamatkan para remaja dari kerusakan. 
 
Dalam Islam, kurikulum pendidikan didesain untuk menghasilkan para pelajar yang memiliki kepribadian Islam. Tujuan pendidikan Islam adalah membekali akal dengan pemikiran dan ide-ide yang sehat, baik itu mengenai aqaid (cabang-cabang aqidah), maupun hukum. Oleh karenanya, aqidah Islamlah satu-satunya landasan dalam merealisir tujuan pendidikan yang mulia ini. 

Halal dan haram menjadi standar dalam perbuatan. Sehingga para pelajar akan selalu menyandarkan perbuatan mereka pada hukum syara, bukan pada kebebasan (seperti dalam sistem kapitalisme). Dengannya (sistem Islam) tidak akan muncul kasus tawuran pelajar atau remaja seperti yang marak terjadi saat ini,  karena mereka akan takut pada Allah SWT sebagai Rabbnya. Mereka akan memahami mana perbuatan yang halal dan mana perbuatan yang haram. 

Aktivitas mereka akan dicurahkan untuk menuntut ilmu, dan melakukan berbagai amal kebaikan yang bernilai pahala di sisi Allah SWT. 

Ini semua terdorong dan termotivasi oleh firman Allah dalam Surah Az-zumar ayat 9. Bagaimana  Islam telah memberikan motivasi, penguatan dan juga dorongan agar supaya manusia menuntut ilmu dan membekalinya dengan pengetahuan, sehingga, para pelajar termotivasi untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan, tidak akan terlibat dan tergoda melakukan tindakan tawuran.

Sejarah telah membuktikan betapa penerapan sistem pendidikan Islam yang berdasar pada aqidah Islam telah mampu mencetak para ilmuwan muslim yang hebat yang memberikan manfaat bagi dunia dan umat manusia.

Wallahu a'lam bishowwab 

Oleh: 'Aziimatul Azka (Aktivis Muslimah)


Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :