Sekularisme Pemicu Kekerasan di Pesantren - Tinta Media

Sabtu, 16 Maret 2024

Sekularisme Pemicu Kekerasan di Pesantren


Tinta Media - Sangat menyayat hati dan miris, ketika mengetahui kembali terjadi penganiayaan di pondok pesantren (Ponpes) PPTOQ Al Hanafiyyah di Mojokerto Kediri Jawa Timur. Seorang santri yang bernama Bintang Bilqis Maulan (14) meninggal akibat di aniaya  seniornya. Penganiayaan santri di pesantren sungguh sangat merisaukan dan bukan terjadi kali ini saja. 

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang sehari harinya mereka belajar agama dan senantiasa di tekankan untuk berpegang teguh pada syariat Islam. Di situlah seseorang menimba ilmu agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Tidak bisa dipungkiri sekularismelah yang menjadi pemicu terjadinya kekerasan di kalangan pondok pesantren itu. Pola hidup sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan pun tak luput dari kehidupan di dalam pesantren. Karena sekularisme yang di terapkan di negara kita ini telah melahirkan  gaya hidup bebas. 

Pola kebebasan sekularisme ini tentu sangat berpengruh dalam kehidupan pesantren termasuk pada para sistem pendidikan pesantren dan para pengasuhnya. Yang seharusnya  menjadi teladan justru melakukan perundungan terhadap santri. 

Guru dan murid mengkaji Islam hanya sebagai tsaqofah (keilmuan) yang tidak di terapkan kecuali hanya pada aspek ibadah mahdhah saja. Sehingga dalam ibadah ini sangat di tekankan. Tetapi aspek yang lain dalam kehidupan sehari-hari  yang seharusnya juga sesuai dengan syariat Islam tidak di perhatikan. Syariat Islam seharusnya di terapkan baik oleh individu masyarakat maupun negara. Sayangnya syariat Islam justru malah di kesampingkan. Pelajaran Islam hanya dipahami sebagai ibadah mahdhah saja yaitu  hanya shalat, puasa, zakat, dan melaksanakan haji. Oleh karena itu. wajar jika penganiayaan  atau perundungan pun terjadi di kalangan pesantren. 

Padahal Islam adalah agama yang mengatur urusan individu masyarakat maupun urusan negara. Baik dari segi keamanan, pendidikan, kesehatan ekonomi, dan lain-lain.

Tidak ada jalan lain untuk menghentikan tindakan kekerasan ini  kecuali dengan mengubah pola hidup sekularisme dengan pola hidup Islam. Yaitu dengan di diterapkannya  seluruh aturan Islam di dalam kehidupan sehari hari, baik skop individu, masyarakat maupun negara. Karena hanya  Islam  dengan seluruh aturannya yang lengkap, sempurna, adil dan sesuai dengan fitrah manusia yang akan membawa manusia pada kesejahteraan, ketenangan, dan keamanan. 

Wallahu a'lam bish shawwab


Oleh: Ummu Nizam 
Sahabat Tinta Media 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :