Buta dan Tuli Pemimpin Negeri Muslim - Tinta Media

Sabtu, 02 Maret 2024

Buta dan Tuli Pemimpin Negeri Muslim


Tinta Media - Qatar mengutuk ‘standar ganda’ pada sidang ICJ mengenai pendudukan Israel. (al jazeera English, Jum’at,23/02/2024)

Apa yang dilakukan Qatar dengan ucapan tersebut tidak akan berpengaruh pada keputusan ICJ ataupun apa yang akan dilakukan bangsa kera tersebut.

Hal yang sama dilakukan oleh Menteri Hukum dan Kehakiman Pakistan Ahmed Irfan Aslam yang menyetujui adanya solusi dua negara. Di satu sisi, mereka menolak pembantaian yang terjadi yang dilakukan Zionis Israel, sedangkan di sisi lain menyerahkan saudaranya kepada sang pembantai.

Ini adalah bentuk kebodohan nyata yang dilakukan oleh pemimpin negeri muslim di dunia ini. Telah jelas dan nyata bahwa Zionis telah melakukan penjajahan dan genosida. Melakukan perdamaian dengan Zionis dan penerapan solusi two state nation hanya bualan dari penjajah dan sekutunya. Namun, hal ini malah diamini (diiyakan) oleh pemimpin di sekitar tanah yang diberkahi itu.

Tidak bergeraknya pemimpin muslim di seluruh dunia untuk menyerukan tentaranya yang berada di barak-barak, tidak mengeluarkan amunisi persenjataannya, dan tidak bersatunya penguasa mereka merupakan bentuk ketundukan terhadap hegemoni penguasa dunia, AS. 

Sebagai contoh, Mesir yang dipimpin Abdul Fattah as-Sisi merupakan tetangga paling dekat dengan Gaza, terus menutup perbatasan dan membangun tembok pembatas tanpa rasa kasihan dan peduli melihat saudaranya dibantai. 

Sebagaimana tertuang dalam firman Allah Swt. Surat Ali Imran ayat 103, yang artinya:

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa jahiliyah bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu bersaudara, sedangkan ketika itu kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”

Aneksasi dan Genosida oleh Zionis

Aneksasi dan genosida oleh zionis Yahudi membuat Gaza kini hancur rata dengan tanah. Menurut PBB, untuk bisa seperti yang dulu dibutuhkan waktu 70 tahun. Rumah, sekolah, masjid, rumah sakit, perkantoran hancur luluh lantak. Kota Rafah sebagai tempat terakhir untuk berlindung pun hancur.

Kini kondisi rakyat di Gaza sangat memprihatinkan. Mereka telah makan rumput, memakan tepung dengan pakan ternak, dan air minum yang minim sekali. Mereka juga berada di musim dingin. Sangat pilu dan mengiris hati.

Dalam sebuah konferensi pers, Perdana Menteri Zionis Yahudi Benyamin Netanyahu mengungkapkan bahwa jika setelah konflik ini selesai, maka para Zionis akan melanjutkan program penyangga keamanan agar aktivitas teror tidak ada lagi. Namun, hal tersebut langsung dibantah pihak Hamas. (Kompas, Sabtu, 24/02/2024).

Namun, kita harus memahami dan mendengarkan jeritan warga Palestina. Mereka ingin agar pemimpin muslim mengerahkan tentaranya untuk mengusir penjajah dari Palestina. Bahkan, di antara warga yang di daerah perbatasan tersebut ada yang meminta senjata kepada tentara penjaga perbatasan.

Sungguh, penderitaan yang dirasakan warga Palestina melebihi penderitaan lain yang ada di dunia. Kelaparan yang mereka rasakan melebihi kelaparan yang dirasakan di dunia.

Harapan Terakhir

Kepada siapa warga Gaza berharap agar semua ini berakhir? Langkah-langkah AS dan sekutunya sudah gamblang, akan tetap mempertahankan kondisi tersebut agar kepentingan AS tetap terjaga. Dengan begitu, AS dapat terus mengontrol kawasan tersebut.

Berharap kepada organisasi seperti PBB, ibarat pungguk merindukan bulan. Sesuatu yang tak akan mungkin, karena sejatinya pemegang PBB tersebut adalah AS dan sekutunya yang mempunyai hak veto. Secara otomatis, jika ada yang berseberangan dengan kepentingan mereka, maka akan diveto.

Harapan terakhir tentu kepada janji yang telah Allah dan Rasul-Nya sampaikan, yaitu tegaknya khilafah ala minhajin nubuwah yang dipimpin oleh seorang khalifah. Dialah junnah (perisai) yang sesungguhnya bagi seluruh kaum muslimin, tidak hanya di Palestina.

Tentunya, semua bisa terwujud jika ada dakwah. Ya, benar, dakwah konsisten yang dilakukan oleh kaum muslimin pasti membuahkan membuahkan hasil. Selain itu, Allah Swt. Adalah Zat yang tidak pernah ingkar. Inilah yang memotivasi setiap mukmin untuk bergerak. Semoga Allah segerakan tegaknya daulah khilafah ini, yang akan mengusir penjajah tersebut dari Al-Quds. Aamiin.


Oleh: Muhammad Nur
Sahabat Tinta Media
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :