Tinta Media - Sebagai seorang muslim, dakwah adalah kewajiban sebagaimana kewajiban lainnya. Maka, sudah tentu dalam berdakwah harus bisa memaksimalkan diri dan bersungguh-sungguh dengan segala potensi yang dimiliki tanpa kenal lelah apalagi gampang pasrah dan menyerah dalam menghadapi tantangan dakwah. Kita ingatkan kembali diri ini bagaimana Rasul SAW dan para sahabat juga para khalifah berjuang demi dakwah Islam dengan sungguh-sungguh bahkan rela mengorbankan segalanya dari mulai harta sampai nyawa demi tersampaikannya pesan dakwah kepada seluruh umat manusia. Sampai dakwah Islam diterima dunia dan memimpinnya selama lebih 1300 tahun dengan segala kemajuan dan perkembangannya.
Seperti halnya para ulama terdahulu yang menulis berbagai kitab dan bahkan menjadi pakar di bidang masing-masing. Semisal Ibnu Sina yang ahli di bidang pengobatan, dengan kitabnya Al-qanun fi al-Tibb. Al-Khawarizmi penemu algoritma yang menjadi dasar pengembangan komputer modern juga ditemukannya angka nol yang mempermudah penghitungan. Jabir ibnu Hayyan ahli kimia yang karya karyanya sampai diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Ibnu Al Haytam ahli matematika, astronomi, dan fisika. Terkenal dengan karyanya Al-Manazir, kitab yang membahas tentang optik yang bahkan dijadikan rujukan ilmuwan barat Roger Bacon dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop. Al-Jazary yang bergelar bapak robot karna karyanya sebagai pembuat robot pertama. Al-Zahrawi seorang dokter dan ahli bedah dengan karyanya At-Tasrif yaitu ensiklopedia medis yang jadi rujukan di dunia kedokteran. Dan masih banyak lagi.
Mereka dengan penuh kesungguhan sampai rela berjalan puluhan atau bahkan ribuan km jauhnya untuk mempelajari suatu keilmuan untuk kemudian dibukukan agar bisa dipelajari umat serta generasi setelahnya, sekaligus menjadi ilmu pengetahuan bagi yang mempelajari dan pahala jariah bagi mereka yang menuliskannya.
Ini dari sisi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang mempengaruhi perubahan peradaban. Sementara, dari sisi kemunduran tatkala umat dilemahkan dengan gencarnya serangan misionaris terhadap dunia Islam sekitar abad ke 16 hingga 19 Masehi yang membuat Daulah Islam berhasil diruntuhkan tahun 1924 Masehi. Kala itu, salah satu senjata yang digunakan para misionaris adalah melalui pencetakan buku-buku dan penerbitan buletin-buletin yang kemudian disebarluaskan kepada kaum muslim dengan tujuan untuk melemahkan kaum muslim. hingga mereka (kaum muslim) ragu dengan agamanya dan perlahan tapi pasti kaum muslim kehilangan jati diri dan bahkan kehilangan negaranya yaitu runtuhnya kekhilafahan islam tahun 1924 masehi melalui antek penjajah inggris mustafa kemal at-taturk.
Oleh karenanya, menulislah sampaikanlah pesan dakwah kepada umat. agar umat terlepas dari belenggu kejumudan, kekufuran serta mengembalikan manusia kepada fitrahnya dan besar harapan bisa mengembalikan kembali cahaya kejayaan Islam yang telah lama padam dengan tegaknya syari’ah Islam dalam bingkai khilafah ‘ala minhajin nubuwwah sebagaimana yang di sabdakan baginda Rasullullah SAW. Yang akan membawa kemajuan serta perubahan bagi peradaban Islam dan dunia.
Oleh: Dede Dahyat
Aktivis Komunitas Karyawan Hijrah Purwakarta