Tingginya Beban Hidup, Fitrah Ibu Meredup - Tinta Media

Sabtu, 10 Februari 2024

Tingginya Beban Hidup, Fitrah Ibu Meredup



Tinta Media - Rohwana alias Wana (38 tahun), seorang ibu di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, ditangkap polisi karena terlibat pembunuhan. 

Perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai buruh itu membunuh bayinya sendiri dengan cara menenggelamkan ke ember berisi air setelah dilahirkan.
Bayi itu kemudian dibuang ke semak-semak dalam kebun milik warga sekitar, kata Kasat Reskrim Polres Belitung, AKP Deki Marizaldi, kepada kumparan, Rabu (24/1). 

Kepada polisi, Rohwana mengaku tega membunuh bayinya karena tidak menginginkan kelahirannya dan tidak cukup biaya untuk membesarkan. Rohana memiliki suami yang bekerja sebagai buruh dengan dua anaknya yang masih hidup.


Faktor Ekonomi 

Wakapolres Belitung Kompol Yudha Wicaksono mengungkapkan motif pelaku tega membunuh dan membuang bayinya disebabkan motif ekonomi. Tingginya beban hidup telah mematikan fitrah keibuan. Seharusnya seorang ibu adalah wanita lembut yang penuh kasih sayang pada anaknya, perjuangan dari mengandung sampai melahirkan menjadikan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak menumbuhkan jalinan kasih di antara keduanya. 

Tentu ada banyak faktor yang berpengaruh. Lemahnya ketahanan iman, tidak berfungsinya keluarga sehingga ibu juga terbebani pemenuhan ekonomi, lemahnya kepedulian masyarakat, dan tidak adanya jaminan kesejahteraan dari negara atas rakyat bagi individu per individu. Semua berkaitan erat dengan sistem yang di terapkan negara. Sayangnya, sistem saat ini menjadikan seorang ibu turut menanggung beban ekonomi keluarga, sehingga kelahiran anak di anggap menjadi beban tambahan. Seharusnya negara tampil terdepan sebagai pelindung bagi kaum ibu, mengondisikan masyarakat dan keluarga agar peduli pada keselamatan jiwa dan raga ibu beserta janin yang dikandungnya. 

Namun, perlindungan itu tidak di jalankan oleh penguasa, negara tidak memfungsikan dirinya sebagai pelindung rakyat. Akibatnya, tidak menutup kemungkinan akan ada lagi kejadian serupa seorang ibu yang dengan tega membunuh anak yang telah di melahirkannya, bahkan Indonesia adalah negara yang memiliki kasus tertinggi seorang ibu sanggup mematikan hati nuraninya untuk membunuh darah dagingnya sendiri. 

Islam mewajibkan negara menjamin kesejahteraan ibu dan anak melalui berbagai mekanisme. baik jalur nafkah, seorang ibu atau istri berhak mendapatkan nafkah dari suaminya atau walinya, dengan demikian seorang ibu tidak menanggung beban    ekonomi keluarga.


Masyarakat Islam


Di dalam masyarakat Islam sangat menjunjung tinggi prinsip _taawwun._ Ketika di tengah-tengah masyarakat kedapatan satu keluarga mengalami kekurangan secara ekonomi, maka anggota masyarakat yang lain akan dengan suka rela membantu meringankan beban atau kesulitan saudaranya dengan memberikan sedekah, memberikan tawaran pekerjaan bagi kepala keluarga, dan memberikan bentuk bantuan lainnya yang dibutuhkan.

Dalam sekop negara juga memberikan santunan kepada warga yang terkategori fakir atau miskin. 

Islam memiliki sistem ekonomi dan politik yang mampu mewujudkan kesejahteraan individu per individu, yang meniscayakan ketersediaan dana untuk mewujudkannya. Kepedulian sistem Islam dapat memberikan kesejahteraan secara merata. Dari segi ekonomi Islam negara memiliki 12 pos pemasukan yang dengan itu negara memiliki dana yang sangat cukup untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dengan di terapkannya sistem Islam secara menyeluruh di dalam naungan sebuah negara, maka kesejahteraan masyarakat terlebih para kaum ibu dan anak terpenuhi sehingga kesehatan mental jiwa dan raga mereka baik, yang berdampak pada baiknya seorang ibu dalam mendidik serta mengasuh anak-anaknya sebagai generasi Islam yang tangguh dan cemerlang. 

Wallahu a'lam bisshawab 

Oleh: Fuji Ummu Alif
Ummu warobbatul bait
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :