Terkikisnya Kasih Ibu Buah dari Sistem yang Rusak - Tinta Media

Minggu, 04 Februari 2024

Terkikisnya Kasih Ibu Buah dari Sistem yang Rusak



Tinta Media - Miris, itulah kata yang bisa kita ucapkan ketika kita mendengar berita pembunuhan apalagi kasus pembunuhan kali ini dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri. Di Desa Membalong Kabupaten Belitung , seorang ibu bernama Rohwana (38) tega membunuh bayinya sendiri dengan cara menenggelamkan ke ember berisi air sesaat setelah dilahirkan. Dan setelah bayi tidak bernyawa, sang ibu membuangnya ke semak semak di kebun milik warga setempat. Sang ibu mengakui tega membunuh bayinya karena tidak memiliki biaya untuk membesarkannya. Pasalnya, sang ibu telah memiliki 2 anak dan suaminya hanya bekerja sebagai buruh. 

Kasus ini bukan yang pertama kalinya terjadi, sudah banyak kasus yang terjadi dengan alasan yang tidak jauh dari faktor ekonomi. Inilah buah dari sistem sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan karena setiap aturan diambil dari buatan manusia tanpa melibatkan aturan-aturan Agama. 

Kasus yang di atas bisa terjadi karena adanya beberapa faktor,  yang pertama adalah lemahnya iman yang telah membuat ibu gelap mata dan tidak bisa berpikir jernih. Ibu tidak menyadari bahwa anak adalah karunia sekaligus amanah dari Allah SWT yang harus dijaga karena kelak orang tuanya akan dimintai pertanggungjawaban masalah pengasuhan dan pendidikan sang anak. 

Selain faktor keimanan adanya faktor ketahanan keluarga juga amat sangat penting, keluarga sepatutnya menjadi lingkaran yang mendukung perempuan untuk menjalankan fungsi utamanya yakni menjadi ibu. Tetapi di saat ini sistem Kapitalisme justru memaksa sang ibu untuk ikut menanggung beban ekonomi keluarga. Dan masyarakat yang hidup di sistem kapitalisme pun akhirnya bersikap individualis hanya memikirkan nasib diri sendiri tidak peduli pada orang lain. Di tambah lagi negara yang abai, harusnya negara menjadi garda terdepan untuk menjadi pelindung kaum ibu dan menjamin kesejahteraan rakyatnya. Tetapi faktanya penguasa justru mengabdi pada kepentingan para kapitalis oligarki. 

Jika kita hidup dengan sistem Islam, persoalan di atas tidak akan terjadi karena di dalam Islam sangat memuliakan kaum ibu. Negara berperan sebagai junnah (perisai) yang melindungi perempuan dari berbagai kesulitan termasuk kesulitan ekonomi dan juga menjamin kesejahteraan ibu dan anak melalui berbagai mekanisme. Kepedulian sistem Islam itu bisa terwujud karena Islam memiliki sistem ekonomi dan politik yang mampu mewujudkan kesejahteraan individu per individu. 

Saatnya kita tinggalkan sistem yang akan terus menuai berbagai masalah dan saatnya kita beralih ke sistem Islam yang mampu menyelesaikan problematika manusia dan hidup hanya dengan aturan dari Allah SWT. 

Wallahu a'lam bi ash-shawwab


Oleh: Ummu Arkaan
Sahabat Tinta Media 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :