Pemilu, Bak Sembilu Membuat Pilu - Tinta Media

Rabu, 07 Februari 2024

Pemilu, Bak Sembilu Membuat Pilu



Tinta Media - Masih mau dibohongi sama demokrasi? Perhelatan pesta pemilu lima tahunan ini, ternyata masih sangat digandrungi sebagian masyarakat di negeri ini.

Dilihat dari antusias masyarakat, yang masih dan terus menerus membicarakan kandidat pilihan capres mereka, membuat forum debat kecil di warung kopi,  di pasar, bahkan menampilkan perdebatan antar politikus, pendukung paslon di layar kaca. 

Janji-janji yang pernah diucapkan oleh para penguasa saat kampanye lima tahun lalu pun, belum semua terealisasi, bahkan hanya pepesan kosong, hanya untuk mencari simpati dan dukungan saja. Bukannya membuat rakyat sejahtera, yang ada malahan semakin sengsara, duh ironi demokrasi. Mau dibawa ke mana negeri ini? 

Negeri yang katanya "gemah ripah loh jinawi" (kekayaan alamnya melimpah ruah) namun berbanding terbalik dengan kondisi kehidupan masyarakatnya, yang serba kekurangan. Akses pekerjaan untuk sekedar mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja susah, apa lagi untuk memenuhi kebutuhan yang agak mewah. 

Begitulah fakta ketika negara menganut sistem demokrasi,  kekuasaan ada ditangan rakyat. Namun kepala rakyat punya keinginan yang berbeda satu sama yang lain .Dengan berbagai macam kepentingan yang berbeda, hal inilah yang membuat jurang perpecahan semakin menganga. 

Ketimpangan sosial, membuat menipisnya empati terhadap sesama yang sedang ditimpa problema. Tak lagi bisa sekedar merasakan kepedihan yang dirasakan kaum papa bahkan kerabat sekalipun. Hidup miris penuh problematik, inilah gambaran hidup di sistem demokratis. 

Di tengah banyaknya persoalan yang menimpa bangsa ini, sudah seharusnya kita sebagai bagian dari masyarakat, bagian dari umat muslim, harus memiliki kesadaran bahwa ada kewajiban untuk mendakwahkan Islam sebagai solusi dari seluruh permasalahan ini. 

Islamlah satu-satunya pemikiran yang bisa menghasilkan peraturan secara komprehensif, di segala lini kehidupan bahkan hingga permasalahan setelah kehidupan atau akhirat.

Hanya dengan penegakan Islam secara Kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah ala minhajin nubbuwah. Kebaikan akan bisa dinikmati oleh seluruh manusia dan alam semesta.

Oleh: Yustiono
Pemerhati masyarakat
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :