Menguak Rencana Oligarki - Tinta Media

Selasa, 13 Februari 2024

Menguak Rencana Oligarki


Tinta Media - Oligarki, (dari bahasa Yunani (oligarkhía), berarti "aturan oleh sedikit"; dari (olígos), berarti "sedikit", dan (arkho), berarti "mengatur atau memerintah") adalah bentuk struktur kekuasaan yang di mana kekuasaan itu berada di tangan oleh segelintir orang. Orang-orang bisa dibedakan oleh satu atau beberapa karakteristik seperti ketenaran, bangsawan, pendidikan, kekayaan atau kontrol sebuah perusahaan, politik, militer, dan agama. (Wikipedia) 

Dalam sejarah peradaban manusia, oligarki selalu menyebabkan sebuah keadaan penindasan terhadap kalangan masyarakat yang status sosialnya berada di bawahnya atau biasa disebut kepemimpinan tirani, yang mengandalkan kepatuhan atau penindasan publik untuk menjaga eksistensinya. Pada awal abad ke-20 Robert Michels mengembangkan teori bahwa demokrasi, seperti semua organisasi besar yang lainnya, cenderung menjadi oligarki. Dia menyarankan bahwa pembagian kerja yang diperlukan dalam organisasi besar tersebut untuk pembentukan kelas penguasa agar tercipta penguasa yang saling mengawasi. Lalu terlahir lah konsep trias politica yang pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf asal Inggris John Locke, lalu dikembangkan kembali oleh Montesquieu dalam bukunya yang berjudul L’Esprit des Lois. Konsep ini membagi kekuasaan sebuah pemerintahan negara menjadi tiga jenis kekuasaan yaitu eksekutif (pelaksana undang-undang), legislatif (membuat undang-undang), dan yudikatif atau Kehakiman (pengawas pelaksana undang-undang), konsep pembagian kekuasaan tersebut disebut Trias Politica. Dan Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi yang menganut konsep ini. 

Demokrasi Alat Oligarki 

Melihat bentuk pemerintahan demokrasi sebagai sebuah bentuk pemerintahan yang ditandai oleh situasi terpenuhinya kepentingan rakyat, kebebasan dan kemerdekaan sebagai landasan dasar prinsip individunya, dalam demokrasi pun biasa disebut pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat menjadi prinsipnya. 

Tetapi berbeda dengan fakta realitanya yang terjadi, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyampaikan di dalam kampanye akbarnya di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2), Mahfud MD menyebut demokrasi Indonesia menuju ke arah kegelapan karena praktik korupsi kian marak, hukum disalahgunakan, hingga konstitusi dipermainkan. "Sungguh demokrasi Indonesia mengarah atau menuju ke arah kegelapan karena korupsi semakin marak terjadi, hukum disalahgunakan dan terakhir konstitusi dipermainkan," kata Mahfud. Ini menunjukkan bahwa ada segelintir orang yang menguasai tiga elemen kekuasaan di dalam Demokrasi, dan merekalah para oligarki dengan kekuatan dukungan modal finansial dan dukungan politiknya mereka bisa dengan mudah menyetir para penguasa dengan membuat undang-undang, dan alat itulah yang digunakan dalam melanggengkan hegemoni eksistensinya. 

Islam Solusi Hakiki 

Solusi perubahan untuk menghentikan kepemimpinan tirani telah banyak digunakan oleh negeri ini, mulai dari mengganti rezim Orde Lama ke Orde Baru yang otoriter hingga perubahan dengan konsep Reformasi, sampai saat ini belum bisa membebaskan masyarakat di negeri ini dari kekuasaan para oligarki yang rakus dan menjadi solusi kepada perubahan yang hakiki, yaitu keadilan, kesejahteraan dan kemerdekaan bagi masyarakat kebanyakan, lalu konsep perubahan apa yang bisa mengubah keadaan di negeri ini…? 

Perubahan yang didasari dari pemikiran Islam dengan cara menghadirkan kepemimpinan yang baik dan sistem peraturan yang bersumber dari Zat Yang Maha baik akan menjadi solusi yang tepat untuk segala problematika yang dihadapi negeri ini akan bisa teratasi. Tentu karena Allah SWT memang menetapkan Islam dengan aturannya itu sebagai jalan atau cara untuk kita menyelesaikan berbagai macam persoalan negeri ini dengan sebaik-baiknya. 

Seperti dijelaskan dalam al Quran , yang artinya: "Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, maka Allah akan membuka pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi." Al Quran surah al-A'raf ayat 96. 

Jadi, dengan hadirnya kepemimpinan yang baik dan aturan yang baik, insya Allah  berkah akan didapat. keberkahan yang Allah SWT janjikan akan terjadi. Insya Allah.


Oleh: Suherman
Aktivis Dakwah 


Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :