Tinta Media - Lelah adalah aktivitas dunia yang pasti akan dialami manusia saat ini. Apa pun aktivitas manusia pasti akan lelah, kerja lelah, pengangguran lelah, tidak menulis lelah, menulis lelah, tidur lelah, duduk lelah, bahkan tidak melakukan apa pun lelah. Karena karakter dunia adalah berisi tentang kelelahan tiada henti sampai nanti masuk ke Alam keabadian. Berbeda dengan surga yang semuanya serba mudah tanpa merasa lelah bisa mendapatkan sesuatu tanpa susah payah.
Menulis adalah aktivitas melelahkan yang mencurahkan segala problematika pemikiran yang kelak akan menjadi tonggak peradaban baru, yang kelak akan menjadi tunas bagi institusi sebuah ideologi, dan yang akan menjadi mercusuar lintas peradaban. Maka pemikiran yang benar hanya akan menjudi ilusi pepesan kosong ketika tidak disampaikan dan ditulis. Maka aktivitas menulis menjadi kewajiban bagi yang ingin mendobrak peradaban kufur dan menyesatkan, karena seorang pengemban pemikiran itu pasti akan mati, sementara tulisan itu abadi sampai hari kiamat nanti jika Allah Swt menghendaki.
Maka pemikiran memiliki dampak yang signifikan bagi perubahan besar yang terjadi didunia ini. Mengembangkan pemikiran adalah bagian dari pengembangkan diri (self development) yang menjadi turunan (terintergral). Maka harapannya pengembangkan diri (Self development) yang akan menjadi fokus menulis. Pengembangan diri (self development) diri seseorang akan mengubah pola pikir dan pola sikap terhadap sesuatu. Apabila pola pikir itu diarahkan dengan benar, dipastikan akan mampu merobohkan benteng kokoh kesesatan (kekufuran) sistem, yang insya Allah akan hancur sampai ke akar-akarnya. Maka pengembangan diri (self devolopment) yang dimaksud adalah akidah Islam yang akan ditanamkan secara permanen dalam otak manusia sebagai proccesor otak manusia, yang kedepannya agar terinstal secara utuh dan kuat. Sehingga seorang manusia memiliki sikap yang islami dalam level kehidupan sebagai pribadi, masyarakat maupun negara.
Maka menulis yang benar, pasti merepotkan, melelahkan, tapi lelah yang didapat akan mengantarkan ke tempat yang jauh melebihi langit angkasa. Karena lelah menulis pemikiran yang benar akan mengantarkan ke tempat keabadian yang tidak mampu dibayangkan oleh pemikiran manusia itu sendiri. Karena surga adalah tempat di mana lelah sudah hilang. Sebuah kenikmatan yang tidak akan sanggup digambarkan oleh kejeniusan pemikiran itu sendiri. Sebuah kenikmatan abadi yang dijanjikan oleh penguasa langit dan bumi Ilahi Robbi. Maka, menulislah jika merasa amalmu saat ini tidak cukup untuk mendapatkan surga yang abadi.
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu KELELAHAN, atau penyakit, atau kekhawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)
Oleh : Aris Mayhendra
Sahabat Tinta Media