Tinta Media - Saat ini kondisi ekonomi masyarakat sangat memprihatinkan, kenaikan harga bahan pokok yang melambung tinggi menjadi salah satu penyebab kemelaratan rakyat. Sulitnya Kehidupan semakin terasa saat semakin sempitnya lapangan pekerjaan, berapa banyak anak muda atau kepala keluarga yang tidak memiliki penghasilan, sementara mereka memiliki tanggungan yang harus mereka beri makan.
Mulai banyak anak-anak yang putus sekolah, banyak orang sakit yang tidak dapat berobat, banyak keluarga yang kelaparan, hingga akhirnya banyak yang memilih jalan pintas demi melanjutkan kehidupan, menyentuh keharaman demi hanya bisa makan atau demi senyuman anak istrinya di rumah, mereka mencuri, merampok, membunuh, transaksi barang haram, hingga menjual harga diri. Sementara jauh di sana para penguasa hidup dengan bahagia, bergelimang harta tak kurang apa pun juga, ia tertawa di atas penderitaan rakyatnya. Bagaimana bisa mereka begitu tega?
Dari CNBC Indonesia (05/02/2024). Pemerintah memperkirakan kemiskinan ekstrem akan semakin tinggi jumlahnya di penghujung tahun masa pemerintahan presiden Joko Widodo tahun 2024. Pemerintah mengatakan akan terus memberikan bantuan rutin untuk menuntaskan kemiskinan. Pemerintah juga akan memperbaiki pemberian bantuan sosial agar lebih tepat sasaran, memberikan jaminan peningkatan pendapatan, serta akan memperluas pelayanan dasar.
Sistem Yang Rusak Akibatkan Kemiskinan
Korban paling banyak yang terdampak dari kemiskinan ekstrem adalah anak-anak. Mereka kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang berguna untuk masa depannya, selain itu yang paling mengancam mereka adalah kelaparan, sakit, kurang gizi, dan stunting. Dampak ini akan lebih buruk jika menimpa anak-anak yang berada di wilayah konflik.
Segala problematika ini dihasilkan dari kemiskinan yang menjadi dampak penerapan sistem kapitalis yang sadis. Setiap pengambilan kebijakan oleh penguasa tak lagi memperhatikan dampaknya pada rakyat, hanya berdasarkan keuntungan pribadi semata, tak lagi memikirkan kepentingan rakyat, hanya memanfaatkan materi dan kedudukan demi memperkuat kekuasaan dan meraup cuan sebanyak-banyaknya.
Sumber daya alam yang harusnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat kini dikuasai oleh asing dan barat. Sementara program pengentasan kemiskinan dari pemerintah tak mampu memberantas dan menyelesaikan problematika masyarakat. Padahal telah berbagai cara yang dianggap solusi telah dilakukan, namun angka kemiskinan semakin tinggi, dan selalu bertambah jumlahnya bak jamur di musim hujan. Hal ini akan sangat berdampak buruk pada generasi yang akan datang.
Islam Mampu Menuntaskan Kemiskinan
Dalam Islam pemerintah berperan sebagai pelayan umat bukan sebagai penguasa atau atasan, sehingga pemerintah akan mengayomi rakyatnya dengan baik. Negara Islam berkewajiban memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya, menyediakan lapangan pekerjaan atau memberikan bantuan berupa lahan atau uang untuk masyarakat yang ingin memulai usaha tapi tidak memiliki modal.
Dalam Islam sumber daya alam dikelola dengan amanah oleh negara, hasilnya dikurangi biaya produksi akan sepenuhnya diberikan untuk kepentingan umat, bukan sebagai peluang keuntungan, sebab pemerintahnya yakin bahwa setiap kebijakan atau keputusan yang mereka lakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt kelak di akhirat.
Khatimah
Hanya dalam sistem Islam masyarakat akan mendapatkan keadilan dan kemaslahatan, tak mungkin sistem kapitalis sekuler yang mengutamakan keuntungan dan memisahkan agama dari kehidupan dalam mengayomi masyarakat.
Rasulullah SAW. bersabda
"Imam adalah ra'in (pengurus) dan ia bertanggung jawab atas urusan rakyatnya"
(HR. Al Bukhari)
Seperti inilah kesempurnaan Islam dalam mengentaskan kemiskinan. Dan semua ini hanya bisa tercapai jika menerapkan sistem Islam melalui institusi khilafah. Seperti yang pernah Rasulullah contohkan pada kita. Untuk kesejahteraan umat. Demi menciptakan generasi yang gemilang dan mulia, serta rahmat bagi seluruh alam.
Wallahu 'alam bisshawwab.
Oleh: Audina Putri
(Aktivis Muslimah Pekanbaru)