Bukan Hanya Lisan, Tangan pun Bisa untuk Berdakwah - Tinta Media

Selasa, 06 Februari 2024

Bukan Hanya Lisan, Tangan pun Bisa untuk Berdakwah




Tinta Media - Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menciptakan manusia dengan sempurna sebagaimana ciptaan-Nya yang lain, oleh karena itu harus disyukuri dengan menjalankan kewajiban-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Di samping itu perlu diketahui bersama bahwa dakwah adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin, sebagaimana kewajiban-kewajiban yang lain. 

Berdakwah itu tidak harus selalu dengan lisan di atas mimbar-mimbar, tapi juga bisa dengan tangan yaitu melalui tulisan. Demikian pula aktivitas ini sesuai dengan era sekarang ketika setiap insan dapat mengakses informasi melalui gawai. Dengan ini dakwah akan menyentuh lapisan masyarakat lebih luas. Maka dakwah dengan tangan juga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sebagaimana dakwah dengan lisan, tidak boleh dilakukan dengan ala kadarnya. 

Untuk itu sebelum menulis perlu kiranya untuk belajar dengan baik, memahami syariat Islam secara menyeluruh dan tema yang akan ditulis, dan juga harus mengerti segmen yang akan jadi sasaran agar dakwah dengan tangan ini dapat dipahami oleh pembaca dengan baik dan benar sesuai dengan Islam. 

Selain itu tidak kalah pentingnya adalah niat dalam melakukannya juga harus ditata dengan benar yaitu lilLah (karena/tujuannya untuk Allah semata) bukan yang lain, agar amal ini tidak pernah melenceng dari ketetapan yang Allah dan Rasul-Nya gariskan. 

Perlu diketahui dakwah ini adalah salah satu aktivitas politik yang harus diketahui bersama oleh seluruh kaum muslimin. Demikian juga aktivitas ini, dilakukan untuk mengedukasi umat agar paham terkait persoalan yang terjadi pada negara, masyarakat dan lebih-lebih pada diri individu umat. 

Dengan dakwah inilah umat akan sadar persoalan yang menimpanya, seberapa bahaya persoalan tersebut, apa akar masalah munculnya persoalan tersebut? Langkah atau solusi apa untuk menangkal maupun menghilangkan persoalan tersebut? 

Politik dalam Islam adalah mengatur urusan, untuk itu seruan dakwah harus menyentuh persoalan pengaturan dan kebijakan khususnya yang ditetapkan oleh penguasa suatu negara yang disebut UU atau semacamnya, ini sesuai dengan ketetapan Allah dan rasul-Nya atau kah tidak. 

Keseriusan dalam memperhatikan kebijakan dan aturan, dampak darinya, dan juga isu-isu yang digunakan dalam mendukung kebijakan dan aturan harus senantiasa diperhatikan. Agar dalam menyadarkan umat bisa memberikan gambaran yang menyeluruh dan membuka pikiran umat yang lama tertidur. 

Untuk itu fokus perhatian yang utama harus ditetapkan dulu siapakah yang memberlakukan kebijakan dan aturan tersebut, apakah yang diberlakukan oleh individu di tengah - tengah masyarakat atau yang diberlakukan oleh penguasa?dengan timbangan yang jelas yaitu dampaknya dan kedudukan yang memberlakukannya. 

Maka kita akan menetapkan kebijakan dan aturan yang diberlakukan atau ditetapkan penguasalah yang sangat penting untuk diperhatikan dan apa-apa yang berkaitan dengannya, demikian juga dengan dampaknya. Karena kebijakan dan aturan yang ditetapkan oleh penguasa suatu negara itu mengikat penduduk atau individu, dengan kata lain aturan itu memiliki dampak yang lebih menyeluruh terhadap kehidupan masyarakat atau individunya. Maka pasti aturan yang dibuat oleh individu-individu di tengah tengah masyarakat tidak akan melenceng dari kebijakan dan aturan yang ditetapkan oleh penguasa. 

Dakwah dengan tangan yaitu tulisan bisa ikut andil dalam melakukan penyadaran terhadap umat, yang memiliki dampak tidak kalah dengan dakwah menggunakan lisan. Krena bisa jadi dakwah dengan lisan membutuhkan rujukan untuk disampaikan membaca tulisan dulu untuk memahami apa yang akan disampaikan. Oleh karena itu dakwah dengan tangan harus terus semangat dan Ikhlas karena Allah untuk menyadarkan Ummat. 

Semoga tulisan ini memberikan gambaran yang jelas, dakwah itu tidak selalu dengan lisan tapi bisa juga dengan tangan melalui tulisan. Jadi jangan pernah mengatakan ini itu hanya untuk alasan tidak melakukan dakwah, padahal dakwah itu kewajiban setiap insan muslim tanpa memandang derajat dan kedudukan, selama muslim maka kewajiban itu ada di pundaknya. WalLaahu a’_lam bi ash_shawaab. []



Oleh: Muhammad
Sahabat Tinta Media 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :