Tinta Media - Bullying menjadi permasalahan yang sampai saat ini belum mendapatkan penyelesaian yang membuahkan hasil. Bullying, terutama yang terjadi di dunia pendidikan, menjadi potret menyedihkan pendidikan di negeri ini.
Bahkan dengan adanya pembentukan satuan tugas (satgas) anti-bullying sekalipun
di instansi pendidikan, belum mampu menyelesaikan permasalahan bullying ini
hingga ke akarnya. Terlepas dari apakah berupa verbal bullying, physical
bullying, social bullying, maupun cyber bullying.
Maraknya bullying ini menjadi PR besar bagi dunia pendidikan
dalam mendidik dan membentuk karakter yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
Pencegahan terhadap bullying ini sangat berkaitan erat dengan pembentukan
karakter yang baik dan memegang nilai-nilai terpuji. Selama masyarakat yang
berkarakter dan nilai-nilai kemanusiaan dijunjung tinggi, maka tindakan
menyakiti orang lain berupa bullying tidak akan terjadi. Namun, dapat kita
lihat realitas saat ini bahwa orientasi dunia pendidikan belum memberikan usaha
maksimal dalam pembentukan karakter.
Orientasi dunia pendidikan saat ini justru dibawa ke arah
pemberdayaan pemuda di bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
program-program magang, internship, pengembangan skill praktis yang banyak
dibutuhkan di dunia kerja, dan sebagainya. Fokus dunia pendidikan ke arah
persiapan terjun ke dunia kerja membuat orientasi pendidikan lainnya yang juga
penting menjadi terlantar yaitu pembentukan dan penanaman nilai-nilai karakter
yang kuat dan baik, serta prinsip-prinsip kebaikan. Inilah realitas pendidikan
di dalam sistem Kapitalisme yang menilai orientasi terhadap materi di atas
segalanya sehingga seluruh segmen kehidupan diarahkan untuk dapat mengejar
materi. Termasuk dalam dunia pendidikan dituntut untuk menghasilkan lulusan-lulusan
yang siap kerja.
Islam memandang orientasi pendidikan bertolak belakang
dengan pendidikan saat ini. Orientasi pendidikan di dalam Islam adalah
membentuk manusia-manusia yang berkarakter dan berkepribadian Islam. Sehingga
arah pendidikan, kurikulum, mata pelajaran, dan semua alat-alat pendidikan
disiapkan untuk membentuk dan menanamkan karakter yang memegang nilai-nilai
kebaikan Islam dan membentuk kepribadian Islam. Orientasi pendidikan ini
didukung penuh oleh negara lewat regulasi-regulasi pendidikan yang sesuai
dengan Al Quran dan As Sunnah.
Negara akan memberikan pendidikan yang gratis untuk seluruh
masyarakat karena Islam memahami bahwa pendidikan adalah kebutuhan setiap
individu. Sehingga masyarakat yang berkarakter dan berkepribadian Islam akan
terbentuk karena seluruh masyarakat dapat mengenyam pendidikan. Sistem Islam
akan dapat membentuk masyarakat madani yang tinggi adabnya dan tinggi pula
keilmuannya. Dengan begini, tindakan bullying yang melanggar nilai-nilai
kemanusiaan dapat benar-benar dihapuskan hingga ke akarnya. Semua ini
dijalankan berdasarkan Syariat Islam. Wallaahu a’lam bish shawwab.
Oleh: Fadhila Rohmah (Aktivis Muslimah)