Tinta Media - Ironis sekali banjir kembali terjadi tepatnya di kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. yang terdampak banjir kurang lebih 2000 warga, jumlah tersebut bisa terus bertambah karena masih banyak warga yang belum terdata secara akurat.
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sungai Cikapundung tidak mampu menampung debit air yang tinggi, sehingga tanggul pembatas menjadi jebol. Luapan air menerjang rumah-rumah penduduk dan meluas ke ketiga kecamatan tersebut. Buruknya drainase juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
Selain itu di daerah dataran tinggi pun saat ini tidak luput dari banjir karena sudah tidak ada lagi lahan-lahan resapan air, banyak pohon-pohon ditebangi dan dibangun perumahan-perumahan elite sehingga memicu terjadinya banjir bandang dan tanah longsor. Pembebasan lahan yang begitu mudah hanya untuk kepentingan segelintir orang terus dilakukan tanpa memperhatikan akibat kedepannya yang akan dihadapi masyarakat secara luas.
Bencana banjir yang berulang kali terjadi harus mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak baik individu, masyarakat maupun negara. Pemerintah harus melakukan pembenahan tata kelola ruang, menyediakan daerah resapan air serta adanya kesadaran masyarakat yang tinggi untuk tidak membuang sampah ke sungai, semua ini tidak akan terwujud ketika asas manfaat dijadikan standar kehidupan. Maka dari itu hanya dengan penerapan Islam secara kaffah yang mampu mewujudkan kehidupan yang damai, aman, adil dan sejahtera. Wallahua'lam bishowab
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Oleh: Indun Triparmini
IRT - Bojongsoang