Tinta Media - Syair ini berjudul "Ya Ghazzah Isthabiri Fa al-Fajru Mauludun" dan kemudian diterjemahkan dengan penyesuaian oleh Mada W. Kusumah dengan judul “Wahai Ghaza Bersabarlah!”
Wahai Ghaza, bersabarlah!
Karena Fajar telah dilahirkan
Tiada khawatir bagi yang bertekad teguh,
Karena Allah 'kan hapuskan
Wahai Ghaza, betapa wangi jejak-jejak sang pahlawan
Kemuliaan, dan kehormatan adalah tujuan
Pemuda pejuang ialah kebanggaan
Mereka penuhi Ghazawat dengan jiwa-jiwa yang mulia
Hari ini Ghaza dan horison-horisonnya menanti
Hari ini Ghaza dan hari-hari yang akan datang telah terikat janji
Sebelum Ghaza, pintu kemenangan terbuka
Hari ini Ghaza, dan ketabahan telah mengajari kita
Bahwa di sana ada jalan kehormatan
Kemenangan terhujam di dalam hati
Cahaya kemenangan menyinari jiwa-jiwa syuhada
Campakkan perundingan, karena itu jalan keburukan
Di balik tinta, ada hina dan pengkhianatan
Wahai awan, kau telah melintasi horison kami dan pergi.
Beberapa orang ketakutan dan bingung.
Kami adalah singa-singa ketika anak-anak kami meraung
Kebanggaan dan kehormatan itu pada medan perjuangan
Namun kekuatan kami dicuri oleh pengkhianatan
Bumi telah ditekan oleh pelecehan dan pelucutan
Kebenaran direbut dan martabat tercemar
Balasan terbesar adalah keluhan dan protes
Wahai Umat Muhammad yang telah mengibarkan bendera Liwa dan Rayah-nya
Allah telah memilih kehormatan untukmu Ghazi
Jangan pernah tunduk pada ketidakadilan
Kemenangan ada dalam takwa, dan harta adalah simpanan
Beberapa orang mengatakan itu,
Dan demi Allah, itu dipandang remeh
Sunnah telah lenyap, mari kita kembali padanya
Wahai Ghaza, kau telah menanam bintang-bintang di langitmu
Dan air mata serta seruan muadzin-mu
Keabadian, di tanah yang berkati
Sambutlah pahlawan dengan kemuliaan yang dijanjikan
Kemenangan telah muncul, tanda-tandanya jelas
Seperti matahari yang bersinar dengan hati yang tenang
Matahari kekhalifahan adalah benteng perjuangan
Meski berapa lama Ghaza telah menunggu
Keimanan kokoh terhujam, Karena Allah hadir selalu
Oleh: Abdul Sitar Hasan
(diterjemahkan Mada W. kusumah)