Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menilai, orang-orang Rohingya adalah orang-orang tertindas yang terpaksa pergi dari tempat asalnya karena menanggung kezaliman yang luar biasa demi menyelamatkan agama (Islam) dari fitnah.
“Mereka orang-orang Rohingya terpaksa pergi dari kediamannya karena menanggung kezaliman yang luar biasa dari rezim Aung San Suu Kyi demi menjaga agama (Islam) dari fitnah,” ucapnya dalam Focus To The Point: Stop Narasi Kebencian Terhadap Muslim Rohingya! Di kanal Youtube UIY Official, Kamis (14/12/2023).
UIY membeberkan, bentuk kezaliman yang diterima sangat banyak seperti dibakar rumahnya, muslimahnya dipaksa melepas kerudung, saat berpuasa dipaksa berbuka, dan banyak lagi sehingga harus pergi dari wilayah asalnya.
“Ini sesuai tuntunan agama bahwa kalau kita dizalimi maka harus mempertahankan jiwa, harta, dan utamanya adalah agama. Jadi bisa dikatakan mereka semacam hijrah dalam suasana ketertindasan yang luar biasa,” tuturnya prihatin.
Orang-orang Rohingya menurut UIY, sebenarnya berusaha untuk kembali ke tempat asal moyangnya dulu di Bangladesh namun ditolak, kemudian ke Thailand juga ditolak, dan akhirnya diterima di Aceh.
“Ketika mereka sampai di Aceh pun sebenarnya sempat ditolak tapi kemudian pada waktu itu tahun 2014-an, wakil presiden Yusuf Kalla mengatakan untuk menerima mereka meskipun untuk sementara,” ungkapnya.
Saat timbul banyak permasalahan ketika mengungsi di Aceh, UIY menandaskan penting untuk mendudukkan kembali persoalan ini adalah bagaimana kita menolong saudara yang sedang tertindas.
“Ini harus menjadi bagian dari ciri seorang muslim yang bersaudara dengan muslim yang lain di antaranya, bahwa kita harus menolong mereka yang terzalimi dan mencukupi kebutuhannya,” paparnya.
UIY menambahkan, perlu treatment atau perlakuan tambahan kepada mereka yaitu mereka harus dibina dan dididik agar tumbuh rasa syukur dan berterima kasih ketika mendapatkan pertolongan setelah mengalami penderitaan yang luar biasa.
“Pembinaan ini penting untuk memunculkan sikap, adab, dan akhlak yang baik di tengah kesulitan. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa qonaah bahwa bantuan yang diberikan ya sesuai dengan kemampuan yang membantu,” ulasnya.
UIY menegaskan bahwa kezaliman terhadap kaum muslimin di Burma menunjukkan kelemahan atau ketidakberdayaan umat Islam menolong saudara sesama muslim karena tidak memiliki junnah atau pelindung.
“Inilah yang terjadi ketika umat Islam tidak memiliki pelindung. Jadi mestinya ini semua membawa kita kepada kesadaran pentingnya kembali hadir al-junnah yang tak lain adalah imam, amirul mukminin, atau khalifah,” pungkasnya.[] Erlina