MMC: Peradaban Sekuler Kapitalistik Ruang Buruk bagi Perempuan - Tinta Media

Senin, 25 Desember 2023

MMC: Peradaban Sekuler Kapitalistik Ruang Buruk bagi Perempuan



Tinta Media - Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Nasional, Narator Muslimah Media Center (MMC) mengemukakan, peradaban sekuler kapitalistik telah memberikan ruang hidup yang buruk bagi perempuan sebagai kaum ibu.

"Peradaban sekuler kapitalistik telah memberi ruang hidup yang buruk bagi perempuan," ujarnya dalam tayangan Serba-serbi: Hari Ibu, Saatnya Revitalisasi Peran Ibu sebagai Pendidik Generasi, di kanal Youtube MMC, Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, negara dalam peradaban sekuler kapitalistik berlepas tangan dalam menjaga kehormatan, kemuliaan dan jaminan kesejahteraan perempuan.

"Hingga membiarkan perempuan terjebak dalam pusaran ekonomi kapitalistik," ucapnya.

Bukan tanpa alasan, terang Narator, penerapan sistem kapitalisme di negeri ini telah membuat kehidupan keluarga terhimpit. 

"Harga kebutuhan pokok mahal, pendidikan mahal, kesehatan mahal, ditambah pajak yang semakin mencekik rakyat. Mengandalkan suami bekerja untuk memenuhi seluruh kebutuhan tersebut pun dianggap mustahil," tuturnya.

Narator lantas mengungkapkan, peran perempuan sebagai kaum ibu yang berfungsi sebagai pendidik generasi akhirnya kini mulai tergerus. 

"Ibu dipandang telah memenuhi hak-hak terhadap anaknya sebatas ketika pemenuhan aspek materi telah diberikan," ungkapnya.

Akibatnya, lanjut Narator, kewajiban utama seorang ibu, yaitu mengasuh dan mendidik anak hingga memahami makna hidup yang benar kemudian menjadi terabaikan.

"Alhasil, berbagai persoalan kini menimpa generasi, seperti maraknya seks bebas, narkoba, mental illness, tawuran, bullying, hingga (maraknya) remaja sebagai pelaku kriminalitas," sesalnya.

Narator pun membeberkan bahwa Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki catatan buram perilaku bebas remaja hari ini.

"Data tahun 2022 menunjukkan, 60% remaja usia 16 hingga 17 tahun sudah melakukan hubungan seksual. Sementara pada usia 14 hingga 15 tahun sebesar 20%. Dan usia 19 hingga 20 tahun sebesar 20%," bebernya.

Dan pada tahun 2022, sambung Narator, angka kriminalitas remaja juga meningkat sebanyak 7,3% dari tahun sebelumnya 

"Adapun berkaitan dengan mental illness, laporan Indonesia - National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menunjukkan, 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10 hingga 17 tahun memiliki masalah kesehatan mental," ungkapnya memprihatinkan.

Oleh karena itu, Narator menegaskan, sudah seharusnya, perlu adanya revitalisasi peran ibu sebagai pendidik generasi untuk mengembalikan peran ibu yang sesuai dengan perintah Allah SWT.  "Demi mewujudkan generasi yang berkepribadian mulia," jelasnya.

Namun menurutnya, perlu dipahami, bahwa peran ibu yang hakiki tidak akan pernah terwujud dalam sistem kapitalisme demokrasi.

"Kembalinya fitrah ibu dan peran mulianya sebagai pendidik generasi hanya akan terwujud dalam penerapan aturan Islam secara sempurna di bawah institusi Khilafah Islam," pungkasnya mengingatkan. [] Muhar.
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :