Tinta Media - Di tengah realita keadaan masyarakat Indonesia yang sebenarnya sedang tidak baik-baik saja, banyak sekali permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat, baik dari sisi perekonomian, kehidupan sosial, maupun ahlak dan moral bangsa.
Di sisi lain, anggota DPRD Jawa Barat yang berasal dari Kabupaten Bandung, Asep Syamsudin mengatakan bahwa Kabupaten Bandung mengalami kemajuan yang signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Beliau mengunggahnya di YouTube, di akun Asep Syamsudin offisial pada Minggu, (12/11/2023). Dalam unggahan tersebut, beliau menyampaikan tentang kondisi sosial masyarakat di Kabupaten Bandung terkini dengan judul 'Sehari Bersama H. Asep Syamsudin, Sag'.
Menurut politisi PKB ini, tiga indikator yang menjadi syarat dan penilaian sejahtera adalah kondisi sosial masyarakat di Kabupaten Bandung, dalam kacamata pemerintah berdasarkan tarap kesejahteraan.
Tiga indikator tersebut adalah daya beli, kesehatan, dan pendidikan masyarakat. Apabila ketiganya dipenuhi, maka dapat dinilai apakah masyarakat sejahrera atau tidak.
Asep syamsudin mengatakan bahwa kemajuan yang signifikan dapat dilihat pada 10 tahun terakhir di Kabupaten Bandung. Namun, beliau juga tidak menampik bahwa masih banyak kekurangan yang perlu dipenuhi, dari tiga indikator kesejahteraan tersebut.
Pada faktanya, apa yang diucapkan oleh anggota DPRD Jawa Barat itu bertolak belakang dengan realita kehidupan masyarakat. Banyak sekali permasalahan di masyarakat, sementara pemerintah abai dalam mengurusi urusan rakyat. Negara absen dalam menjamin kebutuhan rakyat.
Daya beli masyarakat semakin rendah dikarenakan banyaknya pengangguran, juga akibat PHK masal. Masalah stunting tidak bisa terselesaikan karena angka kemiskinan semakin bertambah. Para perempuan dieksploitasi, padahal perempuan seharusnya menjadi ummun warobbatul bait, untuk mendidik generasi-generasi yang cemerlang. Sekolah-sekolah hanya menciptakan para pekerja saja. Rumah sakit pun pelayanannya masih buruk. Itulah realitas kehidupan di tengah masyarakat, yang kaya makin kaya, yang miskin semakin miskin. Inilah bukti akibat dari penerapan sistem yang fasad.
Di dalam Islam, kesejahteraan, keamanan, dan perlindungan merupakan tugas dari pemerintah. Seorang kepala negara berkewajiban mengurusi semua kepentingan rakyat, dengan dorongan takwa, karena amanah kepemimpinan akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah Swt.
Karena itu, para penguasa atau pemimpin Islam akan bekerja keras untuk melindungi dan menjamin kehidupan rakyat, tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau golongan, apalagi dengan memperkaya diri sendiri.
Inilah urgensi dari kepemimpinan Islam. Umat butuh pemimpin yang benar- benar menerapkan Islam secara kaffah, karena dengan Islam, umat akan terlindungi dari segala macam keburukan dan penindasan.
Wallahu'alam bisshawab.
Oleh: Enung Sopiah
Sahabat Tinta Media