Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru, Mengapa Selalu? - Tinta Media

Selasa, 19 Desember 2023

Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru, Mengapa Selalu?



Tinta Media - Sudah menjadi rahasia umum setiap akan ada hari-hari besar seperti lebaran, natal, dan tahun baru maka akan terjadi lonjakan harga beberapa bahan pokok di pasar, dan ini selalu terjadi setiap tahun nya, umumnya bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah cabai, telur, ayam, dan lainnya. 

Dalam Tribunnews.pekanbaru (10/12/2023). Untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok pemerintah menggelar pasar murah yang akan dilakukan di sejumlah daerah di Riau. Dan di Pekanbaru akan diadakan di depan Masjid Babussalam di Rumbai. Hal ini dilakukan demi menekan inflasi besar-besaran di akhir tahun nanti, dan pemerintah juga kembali mengingatkan masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah agar lebih hemat. Benarkah solusi ini? 

Demokrasi dan Kebahagiaan Ilusi 

Slogan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat tampaknya hanya omong kosong belaka, buktinya apa pun yang terjadi pada rakyat pemerintah hanya bisa memberikan solusi seadanya, seperti saat harga beras naik, rakyat diminta untuk tidak makan nasi dan menggantinya dengan ubi, kentang, pisang atau lainnya. 

Sementara mereka tetap bisa makan enak dengan nasi sebagai makanan pokok utamanya. Tampak bahwa janji-janji manis jelang pemilu hanya tinggal janji, mereka lupa dan abai pada nasib rakyatnya setelah kepentingannya dicapai, rakyat hanya sebagai batu loncatan untuk naik ke tempat lebih tinggi. 

Beginilah demokrasi yang berasal dari sistem sekuler kapitalis, buah dari pemisahan agama dan kehidupan, kepentingan menjadi alasan dan tolak ukur perbuatan, sangat jauh bertolak belakang dengan nilai-nilai islam. Jika Demokrasi terus dijalankan, mungkin rakyat hanya akan semakin mengalami penderitaan. 

Namun bangsa ini seolah telah terkekang oleh Demokrasi, padahal kebijakan demi kebijakan dilaksanakan namun tak ada yang berpihak atau menguntungkan rakyat, politik Demokrasi hanya akan terus menguntungkan para-para pemilik modal, hal ini terbukti dari berbagai kebijakan yang tetap di sah kan walau terjadi penolakan dan pergolakan ditengah rakyat, hingga rakyat mengadakan demo pun ketok palu tak dapat dihindarkan, sebegitu tunduknya sistem ini pada cuan. 

Islam Mengayomi Setiap Masyarakatnya 

Pasar murah hanya solusi sementara , dan untuk jangka panjang pemerintah tetap belum ada solusinya. Islam mewajibkan pemenuhan kebutuhan pokok terhadap seluruh masyarakatnya secara gratis. Negara mengatur pengelolaan bantuan pada masyarakat dari baitul mal (penyimpanan harta) yang didapat dari pembayaran jizyah (pajak) oleh kafir dzimmi (mau tunduk pada Islam), zakat, infaq, sedekah, dan ghanimah (harta rampasan perang). 

Negara Islam memberikan bantuan berupa penyediaan lahan gratis bagi siapa saja yang ingin bertani, dan bantuan dana untuk yang membutuhkan, negara juga menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya, memberikan gaji yang layak, memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis, sebab seluruh biaya ditanggung oleh negara. Dilihat dari seluruh hal ini harga bahan pangan atau pokok tidak mungkin mengalami kenaikan, juga mata uang yang dipakai adalah emas yang memiliki nilai tetap. 

Kepala pemerintahan atau Khalifah juga akan turun tangan langsung dalam mengawasi penyebaran atau pendistribusian bahan pokok, sehingga tak ada kecurangan saat bahan berpindah dari petani ke penyalur, Khalifah juga memastikan stok bahan pokok aman dan mencukupi untuk masyarakat, sehingga tidak akan ada kelangkaan yang menyebabkan kenaikan harga, agar masyarakat bisa terus membeli dengan harga terjangkau. 

Dengan Penerapan Syariat Islam oleh negara membuat masyarakat mendapatkan keadilan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan, sebab syariat yang bersumber dari Allah SWT pasti membawa maslahat untuk seluruh umat manusia jika diterapkan dengan sempurna. 

Oleh: Audina Putri
Aktivis Muslimah
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :