Tinta Media – Empat bocah yang ditemukan tewas berjejer di atas tempat tidur, bikin geger warga Jalan Kebagusan Raya RT 004 RW 03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (6/12/2023) pukul 14.45 WIB.
Keempat anak yang tewas itu adalah anak perempuan berinisial VA (6), anak perempuan berinisial S (4), anak laki-laki berinisial Ar (3) dan anak laki-laki berinisial As (1). Keempatnya dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri karena cemburu pada istrinya.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Kok tega banget, ada ayah membunuh buah hati yang seharusnya dilindunginya. Bagaimana Islam memandang masalah ini?
Jurnalis Tinta Media R Raraswati mewawancarai Pemerhati Anak dan Keluarga Dra. (Psi) Zulia Ilmawati. Berikut petikannya.
1. Pembunuhan 4 anak di Jagakarsa dilakukan oleh ayahnya sendiri (P). Bagaimana tanggapan Ustazah?
Perbuatan biadab, lepas dari berbagai latar belakang masalahnya, membunuh adalah perbuatan keji. Terlebih membunuh anak kandung sendiri, empat sekaligus pula.
2. Menurut Ustadzah, apa maksud dari tulisan “Puas Bunda Tx for all”?
Jika melihat dari perkembangan kasus, terungkap ayah melakukan pembunuhan pada 4 anaknya karena perasaan cemburu pada istrinya. Meski apa yang melatarbelakangi rasa cemburu suami belum diketahui secara pasti.
Tulisan itu bisa jadi semacam luapan kemarahan yang diungkapkan ke istri, dengan menghabisi nyawa anak-anaknya dan juga dirinya yang memang merencanakan juga untuk bunuh diri, dalam pandangan pelaku (suami) dengan lenyapnya mereka dari dunia akan memberikan kebebasan buat istri.
3. Menurut tetangganya, ada pertengkaran suami istri dan diduga masalah ekonomi. Mungkinkah ini ada kaitannya dengan pembunuhan 4 anak tersebut?
Bisa jadi.
4. Akhir-akhir ini, banyak terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekat. Menurut Ustadzah, apa penyebabnya?
Faktor internal individu pelaku (rapuh, emosional, dan sebagainya) dan faktor eksternal yang bisa datang dari berbagai sebab, misalnya faktor ekonomi, percekcokan suami istri, dan sebagainya.
5. Ketika ada masalah dalam sebuah keluarga, bolehkah orang lain (masyarakat sekitar bahkan negara) ikut campur menyelesaikannya?
Tergantung dari persoalan dan sebabnya apa. Ada mekanisme di dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga di dalam Islam.
Pertama tentu diselesaikan dulu oleh intern (suami dan istri), jika tidak ditemukan solusi, bisa melibatkan orang ketiga (keluarga) atau orang yang dipercaya mampu memberikan bantuan menyelesaikan masalah. Jika penyebab masalah terkait dengan masalah eksternal, tentu negara juga punya andil untuk terlibat dalam menyelesaikan.
6. Bagaimana peran masyarakat sekitar ketika ada suatu keluarga yang sedang memiliki masalah, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali?
Pengawasan Masyarakat (kontrol sosial) terhadap berbagai persoalan individu dan keluarga dapat memudahkan penyelesaian masalah, agar tak sampai berlarut-larut.
Satu hal juga yang sangat penting dalam hal ini adalah terbentuknya masyarakat yang memiliki satu pemikiran, perasaan dan aturan yang sama, sehingga akan sama pula ketika memandang sebuah masalah. Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini tak ada standar kehidupan yang shahih, memandang masalah saja tidak sama apa lagi memecahkan dan mencari solusinya.
7. Dalam Islam, apa peran negara dalam mengatasi masalah keluarga?
Negara memiliki peranan penting dalam mengurusi persoalan umat. Memfasilitasi kebutuhan dasar (ekonomi) yang terkadang ini juga menjadi sebab munculnya persoalan keluarga. Negara juga punya peranan penting dalam menjaga akidah umat, kehidupan dan perilaku individu agar terkondisi dan selalu terikat dengan hukum syara’.
Penjagaan akidah ini menjadi hal yang sangat penting, negara tak hanya menjaga agar rakyatnya terikat dengan hukum syara’, tapi juga dengan menerapkan aturan-aturan Islam.
Dalam masalah menjaga nyawa manusia, negara akan memberikan hukuman yang setimpal bagi pembunuh. Ini hanya bisa dilakukan jika negara menerapkan syariat Islam secara kaffah. Dengan penerapan hukum ini, seseorang akan berpikir panjang ketika akan melakukan pembunuhan.
8. Bagaimana Islam memberi solusi terhadap kasus semacam ini?
Sebagai sebuah ideologi, Islam memiliki aturan lengkap untuk mengatur kehidupan individu, keluarga, masyarakat bahkan negara. Begitu pula memberikan solusi terkait dengan segala masalah baik pribadi, masyarakat, maupun negara. Yang membedakan aturan Islam dan selain Islam adalah pada landasannya.
Dalam Islam bagaimana tatanan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dilandaskan pada aqidah Islam yang dibuat untuk mewujudkan misi penciptaan manusia sebagai hamba Allah untuk beribadah. Maka solusi Islam terkait soal ini adalah dengan menerapkan Islam secara kaffah pada level individu, masyarakat dan negara.[]