Tinta Media - Sungguh pilu nasib seorang ibu yang meregang nyawa di tangan suaminya sendiri. Sebut saja wanita berinisial MS (19) dan janinnya yang berusia tiga bulan melayang di tangan LN (17) suami sekaligus ayah korban. (Kompas, 16/12/2023). Kejadian serupa juga terjadi di Kompleks Pasar Tua, Desa Marisa Selatan, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Saat itu pukul 00.30 wita warga mendengar teriakan dari pasangan suami istri, Mita (22) dan suaminya, Perdi (27). Tak lama berselang, warga melihat Mita tergeletak berlumuran darah, diduga akibat senjata tajam dari suaminya.
Disisi lain seorang ibu muda di temukan oleh Satuan Polres Metro Polda Lampung melakukan penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Pada hari Senin, 04 Desember 2023 sekitar pukul 21.30 wib. Jalan Lukman Tanjung Kel. Hadimulyo Barat Kec. Metro Pusat Kota Metro. Apa hendak dikata, niat menambah pundi-pundi rupiah malah tertangkap basah.
Miris, hidup di era kapitalis. Bagaimana tidak, sistem ini menghilangkan peran seorang ibu dalam berkeluarga. Ibu yang seharusnya menjadi teladan, mendidik, mengurusi keluarganya malah tersibukkan dengan urusan pemenuhan kewajiban dalam menafkahi keluarga tersebut. Yang notebene adalah tugas daripada seorang suami. Seorang ibu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit. Hidup kekurangan tapi tetap di rumah. Atau hidup tak pula tercukupi dengan bekerja di luar rumah tapi anak-anak terabaikan tanpa pengasuhan. Disistem kufur saat ini seperti jebakan yang melenakan, sehingga seorang ibu dijadikan korban dalam kehidupan.
Hilangnya peran kepala keluarga yaitu suami juga sangat berpengaruh penting, baik memberikan pendidikan kepada istri dan anak-anaknya. Tapi pada kenyataannya begitu jauhnya keluarga dari nilai- nilai agama. Banyak orang yang awam karena tidak paham akan ajaran Islam, sehingga mudah terjerumus dalam ragam dosa dan kemaksiatan.
Dalam Islam seorang perempuan sangat dimuliakan, sebaik baiknya perhiasan yang dilindungi dan dimuliakan, bahkan menjadi pilar kemajuan dan kejayaan bangsa. Ibu berperan sebagai Ummu wa rabbatul bait (ibu pengatur rumah tangga), sebagai Ummu ajyal (pendidik generasi). Peran paling utama yang dimiliki seorang ibu menanamkan nilai- nilai agama dan budi pekerti dalam dirinya terlebih dahulu.
Keluarga pun harus benar-benar menjalankan hukum syariah, maka keluarga akan menjadi kuat. Hanya dengan khilafah yang menerapkan Islam secara kaffah yang akan mengembalikan peran ibu dengan benar. Islam mampu melahirkan generasi calon pemimpin peradaban.
ألأُÙ…ُّ Ù…َدرَسَØ©ٌ Ø¥ِذا Ø£َعْدَدْتَها Ø£َعْدَدْتَ Ø´َعباً Ø·َÙŠِّبَ الأَعراقِ
Ibu itu madrasah (sekolah). Jika Anda mempersiapkan (dengan baik) kaum ibu, berarti Anda mempersiapkan (dengan baik) generasi keturunan yang baik.
Maka sebagai seorang ibu harus memperkaya diri dengan tsaqafah Islam. Hanya kaum ibu yang memiliki bekal ilmu (khususnya ilmu-ilmu agama) yang memadai yang bisa mempersiapkan dan melahirkan generasi terbaik, dengan bekal ilmu yang cukup, yang mampu mendidik anak-anak mereka hingga mereka memiliki pengaruh besar bagi kemajuan umat manusia, sesuai dengan yang diharapkan oleh Islam.
Wallahu a’lam bishawab.
Oleh : Muhelly Mandasari
Aktivis Muslimah