Tinta Media - Sobat. Hati-hatilah terhadap nafsu, karena nafsu akan menghitamkan dan mengotori hatimu. Jangan sampai kau lupa membersihkan dan membeningkan hatimu dari noda hitam. Caranya adalah dengan bertaubat kepada Allah, taat dan melaksanakan semua perintah-Nya.
Sobat. Ada empat hal yang dapat membantumu membeningkan hatimu :
1. Banyak berdzikir. Dzikir kepada Allah akan membersihkan hati dari kekesatan dan dari ketergantungan kepada selain Dia. Hati yang mudah berdzikir adalah hati yang mengenal iman, mengenal nikmat ibadah, mengetahui manisnya ketaatan, dan memiliki rasa takut. Hati yang selalu mengingat Allah akan bergetar ketika mendengar nama-Nya disebutkan sehingga hati itu menjadi semakin lembut dan bersih dari segala kotoran. Itulah sifat hati yang bersih yang selalu berusaha kembali kepada Allah.
Allah SWT berfirman :
ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبٗا مُّتَشَٰبِهٗا مَّثَانِيَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun.” ( QS. Az-Zumar (39) : 23 ).
Sobat. Orang yang berdzikir mengingat Allah dengan lisannya tidak disebut berdzikir jika hatinya tidak berdzikir. Hati hati harus menjadi sumber dzikir untuk lisan dan anggota tubuh lainnya. Dzikir dapat membersihkan hati dari noda dosa dan maksiat.
2. Banyak diam. Banyak berbicara dapat mengundang banyak bahaya pada diri kita. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak boleh menyakiti tetangga. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tamu. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mengatakan yang baik atau diam.”
Sobat. Ada banyak penyakit dan cacat lisan yang dapat mempengaruhi keadaan serta kebeningan hati. Cara untuk selamat dari hal itu adalah diam. Sebab diam itu bisa menyatukan perhatian dan memusatkan pikiran. Karena itu Rasulullah SAW bersabda, “ Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara jenggot dan kumisnya serta apa yang ada di antara kedua kakinya, niscaya kujaminkan untuknya surga." ( HR. Bukhari )
3. Banyak khalwat (menyendiri).Memperbanyak khalwat atau menyendiri. Khalwat dan kemudian merenung akan menghubungkan seorang hamba dengan realitas yang lebih tinggi dan membersihkannya dari kotoran dunia. Ia duduk merenungkan penghambaan dan kewajibannya kepada Allah ia merasa lemah di hadapan Sang Pencipta. Dengan penuh tawaduk ia meminta taufik agar bisa menambah ketaatan dan menjauhi segala sesuatu yang dapat membinasakannya. Kemudian ia memuji Allah SWT atas segala karunia dan keselamatan yang diberikan kepadanya dan anak istrinya. Itu merupakan nikmat besar yang kebanyakan orang tidak mau mensyukurinya.
4. Mengurangi makan dan minum (puasa). Rasa lapar dapat mematahkan hasrat nafsu, sedangkan rasa kenyang akan memicu penentangan serta menjadikan hati lebih kesat, kering, suka menentang, dan juga menyebabkan mata lebih cepat ngantuk. Selain itu, dalam rasa lapar terdapat kerisauan dan kesedihan, dan kedua perasaan itu dapat memutuskan syahwat dan keinginan.
Sobat. Allah menerangkan bahwa Dia menurunkan perkataan yang paling baik, yaitu Al-Qur'an yang mulia, sebahagian ayat-ayatnya mempunyai kemiripan baik dalam menjelaskan hukum-hukum, kebenaran, pelajaran, mengemukakan hujah, hikmah-hikmah, dan sebagainya, sebagaimana beberapa bagian air menyerupai beberapa bagian udara, beberapa bagian suatu negeri menyerupai beberapa bagian negeri yang lain. Karena ada suatu kisah diulang-ulang menyebutnya di beberapa tempat, demikian pula perintah-perintah, larangan-larangan, dan sebagainya. Orang-orang yang beriman, bila mereka mendengar bacaan Al-Qur'an meremang bulu romanya, dan bergoncang hatinya karena takut kepada Allah. Hal itu mendorong hati mereka mengikuti semua perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-larangan-Nya. Jiwa mereka menjadi hidup, semangat mereka bertambah untuk melaksanakan amal-amal yang saleh dan berjihad di jalan-Nya.
Dengan Al-Qur'an, Allah memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya, membimbing orang-orang yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus serta mempertebal iman di dalam hatinya. Tetapi orang yang disesatkan hatinya, mereka hampa dan kosong, mereka tidak akan memperoleh manfaat sedikit pun dari Al-Qur'an itu.
Sobat. Tanda-tanda keimanan kepada Allah SWT itu ada empat :1. Ketakwaan. 2. Rasa Malu.3. Bersyukur dan 4. Kesabaran.
Rasulullah SAW bersabda, "Puncak Keimanan itu ada empat perkara yaitu sabar terhadap keputusan, ridha pada takdir, ikhlas dalam bertawakal, dan berserah diri kepada Allah." (HR. Abu Nu'aim)
Sobat. Maksiat akan mengotori dan menghitamkan hati. Sebaliknya mengingkari maksiat dan bertaubat darinya akan membersihkan dan memutihkan hati. Hati seperti itulah yang dipenuhi keimanan, kecintaan kepada Allah, dan rasa takut kepada-Nya.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku BIGWIN. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur