YRT: Masalah Palestina adalah Masalah Umat Islam - Tinta Media

Selasa, 14 November 2023

YRT: Masalah Palestina adalah Masalah Umat Islam


 
Tinta Media - Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung, Ajengan Yuana Ryan Tresna (YRT) menegaskan bahwa masalah Palestina adalah masalah umat Islam.
 
“Masalah (qadhiyyah) Palestina adalah masalah kita, umat Islam. Bukan hanya masalah bangsa Arab,” tuturnya di akun telegram pribadinya, Jumat (10/11/2023).
 
Ia beralasan, akar masalah Palestina adalah penjajahan dan pendudukan entitas Yahudi, sehingga solusinya adalah jihad untuk mengusir penjajah.
 
“Kewajiban jihad bukan hanya bagi penduduk Palestina, tetapi juga bagi kaum muslimin di negeri-negeri Arab, bahkan di belahan dunia lainnya,” tukasnya.
 
Menurut YRT, hal paling efektif dalam berperang mengusir penjajah adalah dengan memobilisasi pasukan dari negeri-negeri Islam khususnya negeri Arab.
 
Namun, Ia menyesalkan, pergerakan tentara dari negeri-negeri Arab sulit dilakukan karena para penguasanya tunduk pada Barat, khususnya Amerika Serikat.
 
“Pergerakan pasukan dari negeri-negeri Islam terhalang dengan nasionalisme dan batas negara bangsa (nation state),” imbuhnya.
 
Pergerakan pasukan melalui pintu Rafah pun, terangnya,  juga terhalang oleh berbagai perjanjian seperti Camp David. “Camp David sebenarnya pengkhianatan. Ditembaknya Anwar Sadat oleh tentaranya sendiri adalah wujud kekecewaan,” cetusnya.
 
Terkait anggapan bahwa berbagai perjanjian (mu'ahadah) tidak boleh dilanggar karena telah disepakati oleh negara yang legal secara syar'i, YRT menerangkan, anggapan tersebut problematik karena berangkat dari bingkai negara bangsa dan tidak memiliki landasan syar'i sama sekali.

“Kekuatan global (AS dan Eropa) yang melindungi Israel  harus dilawan dengan kekuatan global lagi. Khilafah Islam akan menjadi kekuatan politik global, memobilisasi jihad besar, dan mempersatukan semua potensi umat Islam dalam satu kepemimpinan,” yakinnya.
 
Terakhir, YRT menegaskan, dengan adanya nation state dan nasionalisme, umat Islam hanya menjadi penonton ketika saudaranya sedang dibantai.
 
“Tentara Mesir yang disebut-sebut diantara tentara terbaik hanya bersiaga di Sinai tidak kunjung bergerak membantu mujahidin Palestina,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun.
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :