Tinta Media - Benar, memang tak tahu malu. Bagaimana tidak? Calon penguasa negeri ini yang mestinya dari kalangan terpilih yang terhormat malah memiliki catatan alias track record yang gelap.
Ada yang hobi nonton film porno dan bangga lagi. Ngaku di depan publik bahwa hobinya itu ga salah. Ada juga video viral dia minum khomer. Lagi lagi tak merasa bersalah. Belum lagi kepemimpinan dia selama menjabat gubernur nyaris tanpa prestasi. Hasil membangun 10 tahun adalah jalan rusak di pelosok propinsi. Hingga jalan nasional Pantura Jateng Pati-Rembang sudah hampir 4 kali lebaran rusak dan tak jarang menimbulkan macet belasan bahkan puluhan kilometer. Belum lagi kasus tanah Wadas yang belum selesai meskipun dia ngaku sudah selesai. Juga angka kemiskinan di propinsi itu makin besar di bawah kepemimpinan dia.
Ada lagi calon yang berperan membubarkan ormas Islam yang lurus. Juga mendukung kelompok menyimpang lagibete secara terus terang.
Ada lagi calon yang ngomong saja kesusahan. Sering ga jelas apa yang mau disampaikan. Kemudian dalam satu kesempatan di depan jajaran para aparat pemerintahan di bawahnya dia mungkin sempat salah pencet hingga memutar film porno ditayangkan di layar pakai LCD. Tentu saja disambut heboh hadirin. Dia bisa masuk bursa setelah MK mengubah pasal syarat jadi calon penguasa karena pengaturan bapak dan pamannya.
Ada lagi calon yang sudah dua kali nyapres. Pada pemilu lalu dia didukung oleh para ulama dan kalangan Islam khususnya emak emak. Hingga pengorbanan besar para pendukungnya. Meskipun akhirnya malah bergabung dengan calon yang menang. Sebelumnya dia mengkritik habis si pemenang tapi akhirnya malah bergabung dan membela Bosnya itu. Betul betul lidah tak bertulang. Mencla mencle. Tak bisa dipercaya.
Sementara semua calon yang ada tidak ada yang bersedia menjadikan Islam sebagai sistem kaffah yang ditetapkan di negeri ini. Padahal jelas mayoritas penduduk negeri ini adalah kaum muslimin. Inilah perkara paling penting. Dengan semangat sekulerisme dan liberalisme serta moderasi beragama maka Islam dianggap sebagai penyakit dan harus dijauhi. Inilah pangkal segala musibah.
Dengan track record mereka maka ini menunjukkan siapapun yang terpilih hanya akan membawa keburukan dan kesengsaraan makin besar dari sebelumnya. Sebab Allah telah berfirman:
Surat Al-A’raf Ayat 96
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
Tanpa penetapan syariah Islam secara kaffah maka negeri ini akan makin hancur dan menderita. Mengapa? Sebab Allah pasti menyiksa kita. Kemungkaran terbesar adalah syirik dan melaksanakan hukum jahiliyah seperti sekarang ini.
Bahkan jika kita diam saja terhadap kemungkaran yang terang benderang di depan mata maka Rasulullah Saw bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ
Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian. (HR Ahmad dan at-Tirmidzi)
Wallaahu a'lam[]
Yuk ngopi Sobat. 😊
Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center