Tinta Media - Bupati Bandung Dadang Supriatna menyerukan kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk mendo'akan rakyat Palestina sebagai salah satu bentuk solidaritas dan dukungan warga Kabupaten Bandung. Bupati juga mengutuk tindakan agresi para Zionis terhadap Palestina.
Agresi Zionis Yahudi terhadap kaum muslimin di Gaza, Palestina sangat kejam. Sampai saat ini, 6000 bom telah dijatuhkan secara membabi buta dan tanpa henti ke arah pemukiman, pasar, bahkan rumah sakit.
Hingga saat ini, ribuan rakyat Palestina di Gaza terbunuh dan terluka. Korban banyak dari kalangan wanita, lansia, anak-anak, dan bayi. Pengeboman itu juga menyebabkan hancurnya fasilitas air bersih, listrik, dan persediaan makanan. Sungguh suatu kezaliman yang nyata, pembantaian atau genosida bagi rakyat Palestina, khususnya yang muslim.
Derita rakyat Palestina semakin bertambah dengan adanya fitnah "Hamas teroris" yang memulai penyerangan. Maka, Hamas dianggap sebagai pihak yang harus bertanggung jawab, sedangkan apa yang Zionis Yahudi lakukan dianggap sebagai self defense (pembelaan diri).
Berita di medsos sering menyesatkan, serta mengkriminalisasikan gerakan perlawanan Hamas dan rakyat Palestina. Mereka membuat berita untuk melegalkan keberadaan Zionis Yahudi di tanah Palestina. Padahal, hakikatnya mereka adalah penjajah yang melakukan pengusiran, perebutan tanah, dan pembunuhan. Hal ini karena kantor-kantor berita di dunia banyak yang dikuasai kaum Yahudi dan sekutunya sehingga beritanya pun sesuai keinginan mereka.
Anehnya, menyaksikan pembantaian yang dilakukan Zionis Yahudi yang secara brutal dan keji itu, para pemimpin dunia tetap bungkam, termasuk PBB dan lembaga HAM. Ada sedikit yang bersuara, tetapi hanya berupa kutukan dan imbauan seperti yang dilakukan Bupati Bandung.
Jadi, yang dilakukan bukanlah aksi nyata mengusir Zionis Yahudi dari tanah Palestina. Mereka seolah-olah buta dan tuli terhadap penderitaan rakyat Palestina yang telah menjadi korban pertama dari buruknya nasionalisme.
Kaum muslim Palestina nyaris berjuang sendirian selama 75 tahun ditindas oleh Zionis Yahudi. Dukungan rakyat di banyak negara di dunia bermunculan, tetapi terhalang oleh pemerintahannya yang ternyata mendukung para Zionis sehingga tidak ada tindakan nyata yang dapat dilakukan.
Zionis Yahudi tampak kuat karena dukungan negara adidaya Amerika dan sekutunya. Maka, Palestina pun seharusnya didukung oleh kekuatan yang besar pula, yaitu oleh kaum muslimin sedunia dalam naungan Khilafah.
Dahulu pun Palestina masuk ke perlindungan kaum muslimin pada masa kekhilafahan Umar bin Khattab r.a. dan terakhir, Palestina terbebas dari rongrongan Yahudi di masa Sultan Hamid II.
Ghirah Islam untuk melindungi sesama muslim telah ditetapkan oleh Rasulullah saw. bahwa hubungan kasih sayang sesama muslim laksana satu tubuh yang harus saling jaga, sehingga dapat merasakan penderitaan satu sama lain. Bila ada kaum muslimin yang disakiti, maka muslim yang lain wajib membela dan menjaga. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh institusi negara Khilafah.
Sayangnya, sekarang ini tidak ada negara yang menerapkan syariat Islam secara kaffah sehingga Khilafah sebagai pelindung (junnah) kaum muslimin tidak eksis. Kaum muslimin sedunia tercerai berai, tersekat oleh nasionalisme, tidak berdaya menyaksikan derita kaumnya.
Karea itu, kita butuh seorang Khalifah pemberani yang mengayomi, yang akan menaklukan Amerika, Eropa, Rusia, Cina, juga Zionis Yahudi. Khilafahlah yang menyatukan berbagai negeri Islam dan menjaga kehormatan kaum muslimin di mana pun karena hanya Khilafah pelindung kaum muslim yang sesungguhnya.
Oleh: Heni
Sahabat Tinta Media