Menjadi Pengemban Dakwah Laksana Para Sahabat Radhiyallahu Anhum - Tinta Media

Minggu, 05 November 2023

Menjadi Pengemban Dakwah Laksana Para Sahabat Radhiyallahu Anhum



Tinta Media - Sobat yang Allah muliakan, muslim manapun pasti mengakui kemuliaan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Disana ada nama nama besar seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali Radhiyallahu Anhum yang merupakan Khulafaur Rasyidin. Juga nama nama besar lain yang sudah kita maklumi.

Mereka mendapatkan kemuliaan agung dari Allah sebab mereka mengemban dakwah bersama Rasulullah Saw. Kisah perjuangan dan pengorbanan para sahabat begitu banyak menghiasi sejarah dan memberikan gambaran kepada kita betapa iman dan tauhid itu telah mendarah daging di dalam diri mereka. Suatu kaum yang telah dipilih oleh Allah untuk menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dan menjaga syariat-Nya untuk kemudian diteruskan dengan gamblang kepada generasi-generasi sesudahnya.

Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ

“Sungguh Allah telah rida kepada orang-orang beriman itu (para sahabat Nabi) ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah sebuah pohon. Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka.” (QS. Al-Fath: 18)

Allah Ta’ala berfirman,

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ

“Dan orang-orang yang terdahulu dan pertama-tama (masuk Islam), yaitu kaum Muhajirin dan Anshar dan juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya.” (QS. At-Taubah: 100)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah generasi di masaku (para sahabat Nabi), kemudian yang mengikuti mereka, kemudian yang sesudah mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu)

Dari sini kita mengetahui bahwa mencintai para sahabat Nabi dan memuliakan mereka merupakan perkara yang sangat mendasar di dalam agama Islam. Allah telah memuji mereka dan meridhoi mereka dan menjadikan keridhaloan-Nya bagi orang-orang yang mengikuti para sahabat dengan baik. Allah Ta’ala mengetahui apa yang ada di dalam hati para sahabat itu.

Allah telah menyatakan pengakuanNya terhadap kemuliaan para sahabat Radhiyallahu Anhum. Demikian pula Baginda Nabi Muhammad SAW pun mengakuinya. Oleh karenanya kita juga wajib mengakuinya dan menjadikan jalan perjuangan mereka sebagai contoh keberhasilan hidup. Mencintai mereka merupakan bagian dari cabang keimanan kita.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda,

آيَةُ الإيمَانِ حُبُّ الأنْصَارِ، وآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأنْصَارِ

“Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar, dan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu)

Dan Allah telah menolong generasi terbaik itu dengan kejayaan dan kemenangan. Bersama Baginda Nabi Muhammad SAW para sahabat meraih kemenangan besar di jazirah Arab. Kemudian setelah wafatnya Baginda Nabi Muhammad SAW kemenangan dan kejayaan itu berlanjut hingga ke tiga benua masih pada masa sahabat Radhiyallahu Anhum.

Oleh karena itulah sobat jika kita ingin mulia dunia akhirat. Kita ingin menang dan jaya sebagaimana janji Allah dan rasul-Nya maka kita harus mengemban dakwah sebagaimana para sahabat Radhiyallahu Anhum telah mengembannya bersama Baginda Rasulullah Muhammad SAW. 

Apalagi kita dijanjikan dengan pahala luar biasa besar. Sampai 50 kali pahala yang diberikan kepada para sahabat raodhiyallahu anhum. 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ القَبْضِ عَلَى الجَمْرِ، لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ

Sesungguhnya di belakang kalian (nanti) ada hari-hari, di mana bersabar pada waktu tersebut seperti halnya memegang bara api. Orang yang beramal di waktu tersebut seperti (mendapat) pahala 50 orang, yang beramal seperti amal kalian.

Terdapat tambahan lain dalam riwayat perawi lain, bahwa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya:

“Wahai Rasûlullâh! (mendapatkan) Pahala 50 orang dari kami atau dari mereka? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bahkan pahala 50 orang dari kalian.”[HR Tirmidzi]

Maksudnya sepadan dengan pahala 50 orang Sahabat.

Selamat berjuang Sobat semoga kita Istiqomah. Aamiin[]

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :