Layanan Kesehatan yang Diharapkan Rakyat - Tinta Media

Rabu, 29 November 2023

Layanan Kesehatan yang Diharapkan Rakyat



Tinta Media - Tiap tanggal 12 November diperingati sebagai Hari kesehatan Nasional (HKN). Tahun 2023 ini adalah HKN yang ke-59. Dengan mengambil tema "Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju". Memanfaatkan ekosistem digital dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada rakyat. 

Apa pun tema yang diambil, di tengah problem kesehatan yang belum sepenuhnya terselesaikan, sejatinya yang diinginkan rakyat adalah pelayanan kesehatan yang berkualitas, mudah, terjangkau, menjangkau semua kalangan, merata di setiap daerah, tidak ada perbedaan antara si kaya dan miskin, dan tanpa dipungut biaya alias gratis. Namun fakta di lapangan hal yang diharapkan belum sepenuhnya didapatkan. Memang ada pelayanan yang bagus, tapi harus merogoh kocek tebal. Sedang jikalau koceknya tipis maka harus siap menerima layanan kesehatan yang terkesan pas-pasan dan kurang memuaskan. 

Masih ada pasien BPJS kelas bawah yang mengeluh terlantar dan pelayanan lambat, padahal butuh tindakan segera seperti operasi. Banyak pasien yang terkesan dilempar dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain karena alasan fasilitas yang tidak lengkap. Banyak juga yang harus ke kota atau pusat kota untuk mendapatkan fasilitas yang lebih memadai, sehingga harus keluar biaya lebih untuk tambahan transportasi. Orang kaya mungkin tak jadi masalah. Mereka bisa memilih rumah sakit ternama dengan layanan yang serba istimewa. Bagi si miskin? cukup menerima pelayanan ala kadarnya atau bahkan harus rela menahan sakit karena tidak ada biaya. 

Problem kesehatan lain yang dihadapi juga masih banyak dan beragam. Kasus stunting dan gizi buruk masih menjadi tugas bersama bidang kesehatan dan kesejahteraan. Kasus penyakit ginjal dan hepatitis akut pada anak, polio, diabetes militus pada anak juga menjadi deretan masalah yang perlu mendapat perhatian. Begitu juga masih tingginya angka Tuberculosis, bertambahnya ODHA, kematian ibu melahirkan dan masih banyak lagi.

Kurangnya jumlah nakes, rendahnya kualitas nakes, dan juga rendahnya gaji nakes juga masih menambah deret panjang masalah kesehatan. Layanan kesehatan dan semua problem kesehatan tentu harus terus diperbaiki. 

Kapitalisasi Kesehatan

Berbagai masalah dalam hal layanan kesehatan di negara kita tak lepas dari paradigma layanan kesehatan ala kapitalisme. Melalui _general agreement on terrive and trade WTO,_ sektor Kesehatan merupakan salah satu dari 12 Sektor untuk investasi. Dengan kata lain layanan kesehatan adalah sektor komersial yang bisa digunakan sebagai ladang bisnis. 

Layanan kesehatan akan diberikan sesuai dengan uang yang dikeluarkan. Uang yang dikeluarkan sedikit, layanan kesehatan akan berbelit. Uang yang dikeluarkan besar layanan yang diberikan juga akan memuaskan. Terdapat kelas-kelas dalam jaminan kesehatan mungkin bisa dijadikan penanda ada perbedaan layanan kesehatan, baik obat-obatan atau juga layanan perawatan. Jangan salah jika ada yang bilang orang miskin dilarang sakit.

Kesehatan memang tidak akan lepas dari alat-alat kesehatan, obat-obatan dan semua hal yang menunjang kesehatan. Inilah yang dilirik para kapitalis dan dijadikan lahan bisnis. Korporasi dan oligarki akan melahirkan sistem kerja sama yang saling menguntungkan. Ditambah dengan tema yang diusung, memanfaatkan ekosistem digital yang akan meningkatkan inovasi bisnis dan daya saing di bidang kesehatan, layanan kesehatan akan sangat kental dengan prinsip untung rugi dan liberalisasi. Dan negara cukup hanya dengan mengawasi. 

Layanan Kesehatan dalam Islam

Layanan kesehatan ala kapitalis tentu sangat berbeda dengan prinsip dan realisasi layanan kesehatan berdasarkan Islam. Dalam Islam, kesehatan adalah jaminan sosial publik sebab setiap manusia membutuhkan layanan kesehatan. Sehingga negara wajib memberikan layanan kesehatan kepada semua warga negaranya tanpa terkecuali. 

Meskipun layanan kesehatan memerlukan biaya yang cukup besar, para ahli dan teknologi yang canggih, Islam akan mengusahakannya tanpa berpikir untung atau rugi. Dan akan tetap memberikan layanan kesehatan mulai dari pengadaan semua fasilitas  sampai hal-hal yang bersifat teknis. 

Dengan demikian pembangunan berbagai Rumah Sakit klinik Apotek laboratorium lembaga kesehatan dan berbagai sarana prasarana kesehatan dan pengobatan lainnya akan menjadi tanggung jawab negara. Bahkan negara juga wajib menyiapkan lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga medis berkualitas seperti sekolah kedokteran, apoteker, perawat dan sekolah lainnya. Sehingga tenaga medis yang dimiliki adalah tenaga medis yang profesional. 

Islam akan menyiapkan rumah sakit di berbagai wilayah sehingga pelayanan kesehatan akan merata dan mudah dijangkau. Ditambah dengan fasilitas yang memadai. Menyediakan obat-obatan yang bagus dan memberikan layanan secara gratis.  

Semua tanggung jawab tersebut dapat dilakukan karena Islam memiliki sumber dana yang kokoh yaitu berasal dari Baitul mal. Pos kepemilikan negara dan pos kepemilikan umum. Alhasil layanan kesehatan dalam Islam bisa didapatkan secara gratis oleh semua warga baik muslim maupun non muslim, kaya atau miskin, muda atau tua, di desa atau di kota. Wallahu Alam Bishowab.


Oleh : Ummu Fatimah, S.Pd.
Sahabat Tinta Media
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :