Tinta Media - Pemeriksaan ketua KPK Firli Bahuri dalam kasus dugaan pemerasan yang melibatkan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dinilai Ketua FDMPB Ahmad Sastra sangat memalukan.
"Sungguh ironis dan memalukan sekaligus merupakan paradoks di negeri ini. Bagiamana mungkin pemberantas korupsi justru diperiksa karena dugaan pemerasan," ungkapnya kepada Tinta Media, Jumat (03/11/2023)
Ia memandang negeri ini memang aneh, semua pekerjaan ada pengawasnya, sementara pengawas juga masih ada pengawasnya lagi. "Apakah pengawasnya pengawas juga akan diawasi lagi?" sarkasnya.
Ia mengatakan, inilah paradoks antroposentrisme sistem sekuler. Yakni manusia menjadi pusat kepengurusan negeri, sementara manusia penuh dengan kepentingan pragmatis.
Akibatnya, bebernya, hukum bisa dipermainkan dan diperjual-belikan sesuai dengan kepentingan dan pragmatisnya.
"Inilah yang disebut disorientasi, dan hal ini akan terus berjalan seperti itu selama sistemnya belum diganti. Selama hukum dibuat oleh manusia, maka manusia bisa mengakali hukum demi mendapatkan materi," terangnya.
Menurutnya, jika Ketua KPK terbukti melakukan pemerasan, maka runtuhlah hukum di negeri ini. "Tidak akan kita temukan lagi marwah para penegak hukum, tak akan juga menemukan keadilan atas sistem hukum di negeri ini," pungkasnya.[] Wafi