Jihad, Satu-satunya Jawaban untuk Bebaskan Gaza - Tinta Media

Sabtu, 11 November 2023

Jihad, Satu-satunya Jawaban untuk Bebaskan Gaza



Tinta Media - Tulisan ini akan dimulai dengan sebuah pertanyaan receh terkait situasi dan kondisi Gaza Palestina hari ini. Apakah Palestina terletak sangat jauh dari negeri-negeri kaum muslimin sehingga negara-negara tetangganya tidak bisa membantu karena terkendala jarak?

Coba kalian ketik kata kunci ‘Peta Palestina’ di Google. Sepersekian detik kemudian akan terlihat peta kecil wilayah Palestina yang diperbesar, beserta negara-negara tetangga di sekitarnya. Di sana ada Lebanon, Suriah, Yordan, dan juga Mesir. Namun sedihnya, negara-negara ini seakan mandul tak berdaya. Mereka 'letoy' untuk berhadapan dengan Zionis Yahudi demi membantu saudara sesama muslim di Gaza, Palestina.

Padahal, Yahudi yang hanya sebuah entitas kecil hanya memiliki Pasukan Pertahanan Yahudi (IDF) berjumlah 169.500 orang, 1.300 tank. Mengapa kaum muslimin diam dan takut? Lalu, apa kabarnya militer Mesir? Mereka punya 450.000 personel militer aktif, kendaraan tank perang sejumlah 2,16 ribu, dan kendaraan perang sebanyak 5,7 ribu. Ini jauh lebih banyak dan lebih kuat dari tentara Yahudi. Akan tetapi, mereka bungkam di kandang, tidak ada yang dikirim ke Palestina. Sebenarnya, mereka sibuk menjaga kandang atau takut berperang?

Apalagi kalau ditambah personil militer terdekat dari Lebanon, Suriah, Yordan. Diludahin saja bisa tenggelam seuprit wilayah Yahudi bersama tentara zionis dan pejabat-pejabatnya. Tentara-tentara dari Mesir, Lebanon, Suriah, dan Yordan tidak perlu memakai pesawat atau kapal laut jika ingin ke Palestin, karena memang tidak ada lautan yang memisahkan wilayah mereka.

Akan tetapi, negeri muslim sekitar hanya diam, bahkan dunia juga diam. Mereka diam dari mengirim bantuan militer untuk membebaskan Palestina, membiarkan Palestina dikelilingi tembok setinggi 23 meter layaknya penjara terbuka paling besar di dunia. Walau punya 7 pintu keluar, tetapi untuk membuka pintu perbatasan Rafah yang langsung ke Mesir juga tak mampu.

Klaim Yahudi sebagai penduduk asli tanah Palestina dan pemilik tanah yang dijanjikan Tuhan juga dusta besar karangan Theodor Herzl. Hakikatnya, mereka adalah agresor keji. Tidak ada satu pun ayat dalam kitab suci terdahulu, apalagi dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa Palestina sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka.

Hanya Jihadlah satu-satunya jalan untuk mengakhiri derita Palestina dan menghukum zionis Yahudi sampai ke akar-akarnya. Ada tiga alasan jihad menjadi satu-satunya solusi bagi Palestina. 

Pertama, mustahil mengakhiri penjajahan Yahudi lewat jalur politik. Berbagai perundingan yang dilakukan oleh negara-negara Barat, termasuk PBB tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi Palestina. Malah wilayah Palestina makin terus dicaplok, sedangkan dunia justru diam. Sejak pertama kali perjanjian damai dilakukan, sampai hari ini sudah ada 30 perjanjian damai dengan para Zionis Yahudi, tapi tak ada satu pun yang dilaksanakan.

Kedua, Islam mengharamkan berdamai dengan entitas seperti Yahudi yang memerangi kaum muslimin, apa pun bentuk perdamaiannya, seperti solusi 2 negara yang ditawarkan Barat. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surah al-Mumtahanah ayat 60 yang artinya, “Sungguh Allah telah melarang kalian menjadikan sebagai kawan kalian orang-orang yang memerangi kalian karena agama, mengusir kalian dari negeri kalian, dan membantu (orang lain) untuk mengusir kalian. Siapa saja yang menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah kaum yang zalim.” 

Ketiga, syariat Islam telah mewajibkan jihad fii sabilillah atas kaum muslimin ketika mereka diperangi musuh. 

“Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadap kalian.” (TQS al-Baqarah [2]: 194).

Begitu juga dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 191 yang artinya, “Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” 

Keberadaan khilafah sebagai negara menjadi penting untuk segera melaksanakan jihad fii sabilillah dan untuk melindungi tanah Palestina yang Allah berkahi. Khilafah pun akan mengusir kaum kafir penjajah dari dunia Islam. Sebab, khilafah adalah perisai yang akan melindungi  harta, darah, dan jiwa umat agar tidak tumpah sia-sia.

Dahulu, Kekhalifahan Umar bin Al-Khaththab r.a. menandatangani Perjanjian Umariyah bersama Uskup Yerusalem Sofronius. Salah satu klausulnya tidak mengizinkan seorang Yahudi pun tinggal di tanah Palestina.

Pada masa Rasulullah saw., kaum Yahudi yang tinggal di Madinah juga terusir setelah melakukan pengkhianatan terhadap negara Islam dan kaum muslimin. Yahudi Bani Qainuqa diperangi dan diusir oleh Rasulullah saw. karena telah melecehkan kehormatan seorang muslimah dan membunuh seorang laki-laki pedagang muslim yang membela muslimah tersebut. Tak hanya itu, Yahudi Bani Quraizhah pun diperangi oleh kaum muslimin setelah bersekongkol dengan kaum musyrik Quraisy untuk membunuh Nabi saw. pada Perang Ahzab.

Khilafah pula yang melindungi Palestina dari tipu daya gembong Yahudi Theodor Herzl. Herzl mencoba menyogok Khalifah Sultan Abdul Hamid II dengan uang yang sangat banyak dan berjanji akan melunasi utang-utang Khilafah Utsmaniyah. Namun, harga diri Sultan Abdul Hamid II amat tinggi. Ia menolak tawaran itu, bahkan meludahi Herzl. 

Keberadaan Khilafah Islamiyah adalah vital dan wajib bagi kaum muslimin karena ia akan menjadi pelindung umat. Sudah saatnya umat Islam mendukung dan bergabung dalam barisan perjuangan penegakan syariah dan khilafah, yang akan melaksanakan jihad untuk membebaskan Palestina dan negeri-negeri Islam lainnya.

Oleh: Fatmah Ummu Aru
Anggota Komunitas Muslimah Menulis (KMM) Depok
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :