HARTA TERBAIK, HARTA UNTUK MEMBIAYAI DAKWAH - Tinta Media

Kamis, 16 November 2023

HARTA TERBAIK, HARTA UNTUK MEMBIAYAI DAKWAH


(Renungan Bagi Pengemban Dakwah Bagian 4).

Tinta Media - Tak bisa dipungkiri lagi bahwa dakwah merupakan amal Sholih yang sangat agung dan besar keutamaannya. Dakwah merupakan kunci kemenangan dan kejayaan Islam. Maka segala amal dan aktifitas yang merupakan bagian dari dakwah juga memiliki keutamaan yang sangat besar. Salah satunya adalah membiayai dakwah.

Tidak samar lagi bahwa dakwah butuh biaya
Bahkan biaya yang tak terbatas. Apalagi kalo dakwah berbentuk berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi, tabligh Akbar, konferensi, muktamar dll pastilah perlu biaya besar. Oleh karena itulah kita juga harus berperan aktif membiayai dakwah. Disamping harus tetap semangat berdakwah. 

Demikianlah para sahabat Radhiyallahu Anhum pun berdakwah sekaligus membiayai dakwah. Mereka memberikan harta terbaik dalam upaya meraih ridho Allah SWT.

Sangat banyak keutamaan yang Allah dan Rasulullah Saw sebutkan tentang berinfaq dalam kebaikan. 

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39). 

Allah akan mengganti bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia. Allah pun akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)”.

Dalam berinfaq ini kita tidak usah takut harta akan berkurang. Apalagi takut miskin. Sebab justru dengan infaq untuk dakwah Allah akan berikan barokah atas harta kita. Dan Allah akan berikan kepada kita anugerah dan kemurahanNya untuk kita.

Dalam salah satu riwayat disebutkan sebagai berikut:

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”[HR Bukhori dan Muslim].

Jadi infaq atau sedekah tidaklah mengurangi harta. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.”[HR Muslim]

Apalagi Allah juga menegaskan:

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS Al-Baqarah Ayat 245).

Nah, diberikan Allah untuk bisa berinfaq membiayai dakwah merupakan ni'mat yang sangat besar. Apalagi kalo kita diberikan kesempatan itu rutin tiap bulan untuk membiayai dakwah tentu harus lebih disyukuri dengan memberikan harta terbaik tanpa nunggu diminta. Kita setor dengan semangat karena sejatinya itulah harta terbaik kita yang akan kita nikmati di akhirat insyaallah. Tentu saja dengan pahala berlipat ganda dari Allah sesuai janji Nya. 

Harta yang kita nafkahkan untuk keluarga belum tentu berakhir baik sebab belum tentu dipakai dengan baik oleh istri anak kita. Apalagi harta yang dipakai untuk sekedar memenuhi hobi semisal binatang piaraan yang harganya hingga bisa jutaan rupiah.

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :