Tinta Media - Siapa saja yang tega mengorbankan rakyat yang tidak berdosa, layak disebut teroris, seperti apa yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk sipil Palestina. Menjatuhkan satu bom saja pada pemukiman penduduk harus diperangi apalagi sampai ratusan bom yang telah melukai anak-anak yang tidak berdosa baik secara fisik maupun psikis. Semua kejadian mengerikan akan terekam dalam memori mereka dan dibawa terus sepanjang masa. Sungguh zionis Israel layak dijadikan musuh bersama, karena merekalah teroris yang sebenarnya.
Tapi sayang pemikiran sekuler dan ikatan
nasionalisme telah membuat umat Islam sulit untuk bersatu. Umat tidak lagi satu
tubuh yang ikut merasakan penderitaan saudaranya dibelah bumi lainnya karena
tidak dalam satu ikatan nation-state. Umat sudah terkotak-kotak dalam satu
ikatan yang lebih membanggakan negerinya sendiri. Dan terlebih pemikiran
sekuler, membuat mereka tidak perduli dengan saudara satu akidah, Islam. Bahkan
mereka yang terjangkiti virus sekularisme alergi dan enggan membawa nama agama
untuk membela palestina saudara yang butuh pertolongan.
Umat harusnya bersatu untuk menghapuskan
segala bentuk penjajahan di muka bumi ini. Penguasa negeri muslim harusnya
melakukan tindakan secara nyata untuk membela palestina, bukan hanya mengutuk
dan mengecam, tapi mengirimkan pasukan untuk menghentikan aksi aksi brutal dan
biadab Israel yang membunuh dan melukai kaum muslimin di jalur Gaza. Palestina
butuh khilafah untuk menyelesaikan permasalah mereka. Kapitalisme dengan
akhidah sekuler telah membuat negara muslim tidak berdaya melihat saudara
mereka dibantai secara sadis dan tidak manusiawi.
Keputusan penguasa yang dzolim sungguh akan
menciptakan kerusakan karena hanya mengikuti ambisi dan egonya tanpa
mempertimbangkan kerugian dan kerusakan yang diakibatkannya. Ambisi penguasa
Israel telah mengorbankan rakyatnya sendiri dan penduduk Palestina yang tidak
berdosa. Anak-anak jadi korban sebuah keputusan politik yang salah yang hanya
untuk mengikuti penguasa yang dzolim dan tidak punya hati.
Biadab, bahkan tempat paling aman, rumah
sakit, tidak luput dari aksi militer Israel. Sengaja menjatuhkan bom di satu
tempat yang dianggap aman bagi pengungsi untuk mendapatkan perlindungan dan pengobatan.
Bagi siapa saja yang masih punya hati nurani, pasti tidak mungkin mendukung
aksi militer Israel dengan alasan apapun. Tapi sayang media resmi banyak yang
menutup-nutupi aksi brutal mereka. Pencitraan terus dilakukan untuk menyudutkan
pejuang Hamas Palestina dan melakukan pembelaan, menganggap lumrah aksi brutal
Israel sebagai konflik dua negara.
Kita harus suarakan untuk kemerdekaan
Palestina dari aksi brutal penguasa zionis Israel yang telah melukai umat Islam
dan nilai-nilai kemanusiaan. Sekecil apapun peran kita, lakukan untuk membela
agama Allah tanpa harus berfikir hasil. Kesugguhan kita dalam membela Palestina
karena Allah SWT. akan dicatat sebagai amal kebaikan dan segera mendatangkan
pertolongan Nya. Semoga hidup kita di dunia tidak sia-sia, tapi bernilai karena
kesungguhan kita untuk membela saudara kita yang berteriak untuk meminta
pertolongan.
Menyelamatkan saudara kita yang membutuhkan
bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bersyukurlah mereka yang bisa membantu
secara nyata, hadir bersama mereka untuk ikut menyelamatkan Palestina dari
kebuasan dan kebrutalan serangan Zionis Israel. Tidak ada yang sia-sia untuk
mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, meskipun hanya dengan terus
menyerukan suara kecil untuk meluruskan propaganda yang mencoba membangun
kebencian terhadap Islam. Pemberitaan
yang tidak benar atas konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel telah
membangun Islamophobia dengan memonsterisasi Muslim sejati.
Anak yang berusia 6 tahun tewas usai
ditikam pria bernama Joseph Czuba (71) di Illinois, Amerika Serikat (AS). Sosok
Czuba diketahui nekat membunuh korban gegara konflik antara Hamas dan Israel.
Dilansir dari detikNews yang mengutip BBC dan Reuters, peristiwa penikaman
tersebut terjadi di wilayah Plainfield, negara bagian Illinois, AS pada
(16/10/2023). Berdasarkan laporan Al Jazeera menyebutkan bocah yang tewas dalam
pembunuhan ini merupakan keturunan Palestina-Amerika. Padahal kita tahu seorang
Muslim sejati tidak mungkin melakukan tindakan kekerasan tanpa ada alasan yang
dibenarkan. Karena kebencian yang mendalam dipicu oleh pemberitaan dan gambaran
yang salah terhadap Muslim yang memperjuangkan dan membela agama mereka, kasus
pembunuhan pada muslim yang tidak berdosa terjadi. Kejadian ini harus
dihentikan dengan suara kita yang menyampaikan kebenaran, mengungkap fakta yang
sebenarnya kekejian dan kekejaman zionis Israel dan sekutunya.
Kita harus terus suarakan untuk membebaskan umat dari ini pemahaman sekularisme dan nasionalisme yang menjadi penyebab utama umat Islam sulit untuk bersatu. Terus Serukan untuk perjuangan tegaknya khilafah yang akan menjadi solusi umat agar mau bersatu untuk membela agama Allah. Penerapan Islam secara kaffah akan membawa kebaikan dan Islam akan menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Khilafah akan menjadi solusi tuntas untuk seluruh masalah termasuk apa yang terjadi di Palestina.
Oleh: Mochamad Efendi (Sahabat Tinta Media)