Tinta Media - Menanggapi rencana Presiden Xi Jinping yang akan memodifikasi terjemahan Al-Qur’an dengan versi Cina, Intelektual Muslim sekaligus Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku BIGWIN Dr. Nasrul Syarif, M.Si. menduga ada indikasi kepentingan politik Cina dan PKC.
“Indikasi jelas ada kepentingan politik Cina dan PKC dengan menerjemahkan Al-Qur’an serta menafsirkan sesuai dengan kepentingan dan nafsu politik mereka,” tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (8/10/2023).
“Namun yakinlah Allah lah yang menjaga kemurnian dan keotentikan Al-Qur’an dengan banyaknya penghafal Al-Qur’an dan Ulama Ahli tafsir yang itu tidak dimiliki kitab suci lainnya,” sambungnya.
Menurutnya, hanya orang-orang yang durhaka dan lancang kepada Allah dan Rasul-Nya yang berani melakukan itu. “Ya memang mereka orang-orang komunis atau orang-orang munafik. Hal itu sama juga dengan di negeri ini yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan dalih moderasi beragama,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa seharusnya umat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup mereka yang membawa rahmatan lil'aalamin. “Di sinilah pentingnya Khilafah untuk menjaga agama ini dan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru alam,” pungkasnya.[]
Raras
