Tinta Media - Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin melihat perlawanan Hamas melalui serangan Taufan al Aqsha (badai al Aqsha) membuka mata dunia.
"Perlawanan Hamas membuka mata dunia," tuturnya kepada Tinta Media, Jumat (13/10/2023).
Menurutnya, serangan Hamas bukan mengagetkan rezim zionis Israel, namun juga dunia ikut tersentak dibuat ngeri. "Khususnya dunia barat sekutu setia Israel seperti AS, Inggris dan Prancis," ujarnya.
Umar mengungkap, tragedi Palestina hanyalah pengulangan belaka dari ratusan bahkan ribuan tragedi yang menimpa umat Islam di seluruh dunia.
"Jelas, Palestina bukan tragedi pertama yang menimpa umat Islam. Sebelum ini, bahkan hingga kini, masih sedang berlangsung tragedi pembantaian umat Islam di Myanmar (Burma); di Xinjiang, Cina; di Kashmir, India; dll," ungkapnya
Di bawah pendudukan dan kekejaman Zionis Yahudi sang penjajah, kata Umar, penderitaan adalah hal yang sudah sangat ‘akrab’ dengan bangsa Palestina.
"Sejak pendudukan Israel tahun 1948, sudah ratusan ribu orang Palestina tewas dibantai. Puluhan ribu luka-luka dan cedera bahkan cacat. Ratusan ribu kehilangan rumah, tempat tinggal dan pekerjaan. Ribuan wanita dilecehkan kehormatannya bahkan diperkosa. Ribuan anak-anak menjadi yatim-piatu," tandasnya. [] Muhammad Nur