Tinta Media - Pakar Ekonomi Syariah Dr. Arim Nasim mengungkapkan bahwa di dalam sistem ekonomi kapitalis, investasi hanya sebagai alat eksploitasi.
"Dalam sistem ekonomi kapitalis investasi dengan prinsip kebebasan kepemilikannya dijadikan oleh negara-negara kapitalis itu sebagai alat eksploitasi," ujarnya di Kabar Petang: Liberalisasi Investasi Bahayakan Rakyat? Jumat (29/9/2023) di kanal Youtube Khilafah News.
Bahkan menurutnya, investasi asing sekarang berubah menjadi alat penjajahan untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada dinegara-negara berkembang.
"Dengan prinsip kebebasan hak miliknya, mereka (investor) tujuan utama itu mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan dampak negatifnya," kesalnya.
Jadi, ucapnya, jika diperhatikan investasi yang sekarang terjadi dengan paradigma kapitalis dengan kepemilikan kebebasan, swasta mampu mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, yang terjadi bukan memberikan dampak positif terhadap rakyat tapi justru memberikan dampak negatif.
Oligarki
Bung Arim sapaannya juga menyampaikan bahwa paradigma sistem kapitalis hanya menguntungkan oligarki, hanya menguntungkan para pemodal kapitalis.
“Dengan prinsip kebebasan kepemilikannya, para oligarki hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya. Dampak negatifnya tidak bisa dikendalikan, akhirnya rakyat yang dikorbankan. Bahkan bukan hanya rakyat, negara juga dikorbankan karena yang masuk ke negara tidak sebanding dengan kerusakan alam yang harus ditanggung," ucapnya.
Menurutnya, investasi adalah awal penjajahan baru, dari penjajahan fisik beralih menggunakan penjajahan ekonomi.
“Investasi asing merupakan salah satu sarana penjajahan. Namanya penjajahan tidak mungkin menguntungkan rakyat,” tegasnya.
Ia mengungkap fakta bahwa aparat kepolisian, tentara, kadang menjadi alat perpanjangan para kapitalis untuk menggusur rakyat. “Belum lagi limbah dan kerusakan lingkungannya,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi