Tinta Media - Menyoroti kasus bullying yang semakin marak, Narator Muslimah Media Center (MMC) mengatakan bullying sudah sampai titik darurat.
“Kasus bullying di Cilacap menambah daftar bullying di kalangan siswa dan semakin ke sini kasus bullying sudah mencapai titik darurat,” tuturnya dalam Serba-Serbi: Bullying di Kalangan Pelajar Makin Meresahkan Buah Sekularisme Senin (02/10/2023) di kanal Youtube Muslimah Media Centre.
Narator melanjutkan, para siswa tidak hanya membully dengan verbal namun hingga fisik yang berakibat fatal, seperti kecacatan pada korban hingga kematian.
“Alasan bullying pun beragam, mulai kasus percintaan, unjuk eksistensi, kesalahan pengasuhan dari keluarga,” imbuhnya.
Fenomena bullying dan faktor penyebabnya, sambungnya, bisa muncul karena cara pandang kehidupan saat ini dipengaruhi oleh paham yang memisahkan agama dari kehidupan, yaitu sekularisme.
“Ketika agama dipisahkan dari kehidupan, manusia menjadikan kesenangan dan kenyamanan sebagai asas perbuatan. Maka wajar sekalipun dikatakan mahir dalam tilawah dan aktif organisasi, siswa di SMP Cilacap bertindak amoral. Kemampuan bela dirinya digunakan untuk arogansi,” bebernya.
Narator kecewa, pendidikan hanya diarahkan untuk membentuk anak-anak haus akan eksistensi, prestise materi, seperti menang dalam perlombaan. Nilai-nilai budi luhur justru luntur, dianggap urusan pribadi dan akibatnya anak-anak semakin bebas berperilaku amoral tanpa merasa bersalah dan berdosa.
Ideologi Sahih
Narator mengatakan, generasi rusak di tangan sistem sekularisme kapitalisme. “Mereka harus diselamatkan dari cara pandang kehidupan yang batil ini dengan ideologi sahih, yakni Islam,” ujarnya.
Ia menegaskan, Allah telah menurunkan Islam sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia hingga mampu memberikan penjelasan dan aturan terhadap segala sesuatu. Dalam menyelesaikan kasus bullying, Islam memiliki solusi yang komprehensif dan menyelesaikan hingga ke akar-akarnya.
“Islam menegaskan bahwa sesama manusia dilarang untuk merendahkan satu dengan yang lain. Dengan larangan ini manusia tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap yang lainnya termasuk tindakan bullying verbal maupun fisik,” bebernya.
Islam, ucapnya, memerintahkan keluarga mendidik anak-anak dengan akidah Islam. “Pendidikan akidah yang benar dari keluarga akan membentuk anak-anak yang sadar bahwa mereka hamba Allah. Kesadaran ini akan menuntun mereka untuk senantiasa menggunakan syariat Islam dalam berpikir dan beramal, mereka akan tunduk dan patuh untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan mereka akan menjauhi segala yang Allah larang,” yakinnya.
Selain itu, imbuhnya, Islam juga memahami bahwa kehidupan anak-anak tidak hanya di dalam keluarga namun juga ada di tengah-tengah masyarakat.
“Secara fitrah, masyarakat adalah tempat bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang ,memahami cara pandang kehidupan, serta aktivitas sosial. Karena itu Islam memerintahkan agar masyarakat melakukan amar ma'ruf nahi mungkar dan ta'awun,” jelasnya.
Ia berharap, ketika anak-anak melihat aktivitas tersebut maka yang muncul di benak anak adalah kebaikan. Alhasil, anak-anak akan berperilaku ma'ruf kepada sesama karena apa yang mereka lihat, mereka dengar, mereka rasakan adalah amal salih.
“Hanya saja peran keluarga dan masyarakat tidak akan optimal tanpa peran negara. Karena itu Islam memiliki tata negara mengatur kehidupan masyarakat. Negara ini bernama daulah Khilafah, sebuah negara yang menerapkan syariah Islam secara kafah, untuk menjaga generasinya tetap dalam kemuliaan serta jauh dari perbuatan yang dilarang oleh syariah," pungkasnya.[] Khaeriyah Nasruddin